Pembunuh Wartawati Stres Ditemui Korban dalam Mimpi

Rumah wartawati Baety.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA.co.id - Satu dari empat pelaku pembunuh wartawati, Nur Baety Rofiq, mengalami depresi dan stres berat usai diringkus petugas Polres Kota Depok, Jawa Barat.

Pembunuh Wartawati Masih Dibayang-bayangi Korban

Pembunuh bernama Hafit Ubaidillah alias Ubay itu, bukan depresi dan stres berat karena harus tidur di ruangan pengap beralaskan tikar seadanya di ruang tahanan Polresta Depok.

Kepada penyidik, Ubay mengaku, stres berat karena selama berada di dalam tahanan, pikirannya tak pernah bisa lepas dari wajah wanita 44 tahun yang dibunuhnya pada 2 Juli 2015 lalu.

Pembunuh Wartawati di Depok Nyaris Diamuk Massa

Bahkan, Ubay tak mampu memejamkan matanya karena setiap kali tertidur, di dalam mimpi, Ubay selalu ketemu dengan sosok yang menyerupai korban.

"Iya tersangka sekarang lagi meriang, katanya tadi malam mimpiin almarhum (korban)," kata Wakil Kasat Reskrim Polresta Depok, AKP Supriyadi, Rabu, 22 Juli 2015.

Pembunuh Wartawati Baety Ternyata Maniak Seks

Ubay mendekam dalam satu sel tahanan yang sama dengan tiga tersangka perampokan dan pembunuhan lainnya. Dalam penyelidikan kasus itu, Ubay terungkap berperan sebagai eksekutor. Ia adalah orang yang menikamkan pisau dapur ke tubuh Nur Baety sebanyak sembilan kali.

Selanjutnya... Berniat setubuhi jasad korban...



Berniat setubuhi jasad korban

Dalam penyelidikan usai ditangkap di rumahnya di wilayah Kota Depok, pemuda kurus bertato itu mengaku sempat berniat menyetubuhi jasad almarhum yang saat itu sudah berlumuran darah Namun, niat itu urung terlaksana karena, otak perampokan dan pembunuhan bernama Deni melarang.

Ubay dan ketiga temannya menghabisi nyawa Nur usai korban bersantap sahur di dalam rumahnya di Perumahan Gaperi, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan hasil autopsi, korban tewas akibat luka bacok di bagian leher dan sembilan luka tusuk di bagian perut, dada serta pinggang.

Tak hanya itu, tulang rusuk wartawati itu pun diketahui mengalami kerusakan cukup parah akibat hantaman benda keras. Setelah korban meregang nyawa Ubay dan tiga rekannya menjarah laptop, kamera, empat hp, dan sejumlah uang tunai milik Nur senilai Rp 200 ribu.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya