- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
"Saya sudah sampaikan ke Wali Kota, kalau ada tempat ibadah lama yang tidak memiliki izin harus segera dibuat izinnya. Tapi kalau tetap tidak memiliki perizinannya juga, artinya dia melanggar dan harus tetap kita bongkar," ujar Basuki sore ini, Rabu 22 Juli 2015 di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Hal tersebut dikatakan Ahok berlaku bagi semua tempat ibadah yang ada di wilayah Jakarta. Ia melanjutkan, pembongkaran yang akan dilakukan sama sekali tidak memiliki unsur pengaruh atau tekanan dari pihak lain.
"Tapi ingat, pembongkaran dilakukan tidak karena pengaruh dari tekanan orang lain, tidak ada urusannya sama sekali. Negara ini punya konstitusi dan aturan," kata pria yang akrab dipanggil dengan sapaan Ahok ini.
Seperti diketahui sebelumnya, GKPI di Jatinegara tersebut hingga sekarang masih belum mengantongi surat perizinan yang diperlukan, padahal tenggat waktu yang diberikan hanya sampai pada tanggal 25 Juli 2015 mendatang.
Mantan Bupati Belitung tersebut mengaku tidak takut jika pembongkaran yang dilakukan akan menimbulkan suatu isu agama tersendiri. Pasalnya, pembongkaran dilakukan secara resmi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dilakukan oleh aparat resmi, bukan oleh tindak pembongkaran dan tindak anarki oleh ormas yang tidak berwenang.
"Kalau kamu beragama benar kamu enggak mungkin menyerang agama dan orang lain. Semua agama mengajarkan cinta damai dan tidak ada kebencian. Kalau anda mengaku beragama tapi melakukan kebencian dan melukai sesama manusia, justru saya meragukan kalau dia beragama. Itu yang akan polisi sikat kalau kamu lakukan tindakan anarki," kata Ahok.
