Polisi Sulit Ungkap Pembunuh Akseyna, Ini Penyebabnya

Akseyna Ahad Dori semasa hidup.
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id - Misteri kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia yang ditemukan tewas di danau Kenanga UI Kamis 26 Maret 2015 lalu, diyakini oleh tim penyidik dari kepolisian sebagai kasus pembunuhan.

Kali Ciliwung Depok Heboh Lagi Temuan Mayat

Lalu apa yang membuat polisi sampai saat ini belum membeberkan siapa pelakunya? Krimonolog UI yang juga anggota Komisi Kepolisian Nasional, Adrianus Meliala, punya penilaian tersendiri.

Menurut Adrianus, polisi sangat berhati-hati untuk menetapkan tersangka dalam kasus ini. Kehati-hatian itu karena tidak adanya barang bukti utama yang menunjukan pelaku utamanya.

Menguak Praktik Percaloan Sekolah Negeri di Depok

"Kelihatannya alat bukti yang semua terkait dengan seseorang, tapi susah untuk mengatakannya, ini agak sulit. Untuk membuat si pelaku mengakui perbuatannya," jelas Adrianus kepada VIVA.co.id, di FISIP UI, Senin 27 Juli 2015.

Selain itu, yang membuat Polri sangat berhati-hati dalam kasus ini karena selalu ada kemungkinan bahwa belum tentu orang yang dituduh adalah memang bukan dia pelakunya.

Putri Indonesia Khawatir Narkoba Sudah Incar Bocah SD

Akan tetapi, Adrianus menyarankan sebaiknya polisi bertindak cepat dengan memberanikan diri, segera menetapkan tersangka dalam kasus kematian Akseyna.

"Biar nanti dibuktikan di persidangan. Menurut saya polisi sudh sampai titik akhir dengan model seperti ini. Susah untuk mengakulah. Tersangkakan saja dulu, nanti di kejaksaan dan pengadilankan akan ada model-model pemeriksaan baru. Jika dia menempuh pra peradilan, ya lawan saja," papar dia.

Ketika disinggung siapa pelaku yang dimaksud, Anggota Kompolnas ini memilih bungkam. Yang jelas kata dia, pihak UI berharap polisi segera mengungkap kasus ini, dengan segera menetapkan pihak yang dicurigai sebagai tersangka.

"Yang paling berkepentingan dalam kasus ini adalah UI. Jadi menurut saya sebaiknya polisi menjadikan saja dia sebagai tersangka.  Toh ini bukan akhir dunia, bukan segalanya. Biar nanti hakim dan jaksa yang akan mengujinya. Disitu nanti akan ada petunjuk baru," ujar Adrianus. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya