- Anwar Sadat
VIVA.co.id - Kantor Wali Kota Jakarta Timur di Jalan DR Sumarno, Cakung, Jakarta Timur, didemo ratusan massa, Jumat 31 Juli 2015. Aksi demonstrasi warga ini disebut terkait permasalahan kepemilikan tanah.
Pantauan VIVA.co.id, lalu lintas di depan kantor Wali Kota Jakarta Timur yang mengarah ke Pondok Kopi pun mengalami kemacetan sepanjang lebih dari 1 KM akibat unjuk rasa ini.
Ratusan pengunjuk rasa yang datang adalah warga Kampung Sawah Pulogebang. Mereka melakukan aksinya di depan pintu masuk utama kantor wali kota. Massa membawa berbagai spanduk lengkap dengan sebuah mobil komando dan pengeras suara untuk menyampaikan aspirasi dan berteriak "kami bukan penjahat."
Massa juga membentangkan spanduk yang bertuliskan "tolak segala bentuk ketidakadilan", "segera resmikan RT/RW di Kampung Sawah", dan lainnya. Karena massa yang ikut serta dalam demo ini mencapai ratusan, menyebabkan penyempitan jalur di sebagian Jalan DR Sumarno depan kantor wali kota arah Klender.
Demo ini juga menarik perhatian warga yang melintas. Kendaraan yang melewati Jalan dr Sumarno berjalan perlahan sehingga membuat kemacetan tak dapat dihindari.
Aparat kepolisian tampak berusaha mengatur lalu lintas. Aksi demonstrasi ini disebut-sebut karena persoalan sengketa tanah antar dua perusahaan. Warga menuntut kejelasan mengenai status tanah, karena mereka khawatir akan penggusuran.
"Warga menggarap dari nol sejak tahun 1998. Dulu rawa, tapi kemudian diuruk dengan susah payah oleh warga," ujar perwakilan warga Kampung Sawah, Said Salampesi, di depan kantor Wali Kota Jakarta Timur, Jumat sore.
Soal penggusuran, warga memang belum mendapatkan informasi. Namun, warga berharap tentang kejelasan tanah, agar mereka bisa mendapatkan kompensasi jika sewaktu-waktu digusur.
"Sampai detik ini belom keluar angka-angkanya (kompensasi)," ujar Said.
Hingga saat ini, aksi unjuk rasa tersebut berjalan damai sambil sesekali terdengar para warga melantunkan sholawat dan menyanyikan lagu nasional. Meski berjalan damai, namun aksi ini tetap mendapat pengawalan dari kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja. (one)
Terkait Demo, Hindari Stasiun Juanda dan Gondangdia
Penumpang naik hingga 400 persen.
