Ini Daerah di Jakarta yang Tak Terganggu Krisis Daging Sapi

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA.co.id - Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu, Budi Utomo, mengaku kelangkaan dan tingginya harga daging sapi, yang kini sangat tinggi di pasaran tidak memberikan pengaruh apapun terhadap pola konsumsi dan kebutuhan warga pulau.

Budi menuturkan, dengan lingkungan yang mayoritas adalah perairan, warga pulau lebih mengutamakan konsumsi dan kebutuhan mereka akan panganan ikan.

"Kami tidak terlalu terpengaruh dengan langkanya daging dan harga daging yang sangat tinggi di daratan ya. Karena warga pulau lebih terbiasa dan prefer untuk mengkonsumsi ikan ketimbang konsumsi daging sapi," ujar Budi, Kamis 13 Agustus 2015.

Pengusaha Daging Permainkan Harga, Mendag Cabut Izin Usaha

Baca juga:

Selain itu, ikan sebagai komoditas utama warga pulau juga sebagai salah satu alasan tidak berpengaruhnya kondisi pasar di daratan Jakarta dengan di kepulauan.

"Komoditas utama kami tetap ikan dan sejenisnya jadi kondisi pasar sekarang tidak berpengaruh terhadap kami. Sampai saat ini baik-baik saja," kata pria yang menggantikan posisi Tri Djoko itu.

Kendati demikian, ia mengaku, belum sempat untuk memeriksa harga daging yang masih dijual di beberapa pedagang warga pulau. "Untuk harga yang dijual disini saya belum sempat tinjau," katanya.

Seperti diketahui, sangat minimnya stok daging pada skala nasional turut mempengaruhi harga yang dipatok di pasaran termasuk di Jakarta. Bahkan, tingginya harga daging sapi yang mencapai Rp 150 ribu perkilogram itu sempat membuat para pedagang daging mogok berjualan. (ren)

Mendag: Pengusaha Boleh Ambil Untung Tapi Jangan Berlebihan
Ilustrasi sapi.

Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi

Salah satunya memasok sapi dari peternak lokal.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2016