Berikut Titik-titik Rawan Kebakaran di DKI Jakarta

kebakaran di jati bunder tanah abang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna

VIVA.co.id - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) DKI Jakarta tengah melakukan pemetaan wilayah rawan kebakaran di lima wilayah. Mereka juga melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran di permukiman padat penduduk guna menghadapi fenomena El Nino.

Dua Pekerja Tewas, Proyek Hotel Swiss Bell Dihentikan

"Wilayah yang rawan kebakaran banyak sekali di daerah padat penduduk. Ini terlihat dari peta lokasi rawan kebakaran yang kita buat," kata Kepala Bidang Pemberdayaan dan Partimas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI, Abdul Chair, Kamis, 13 Agustus 2015.

Ia memaparkan, wilayah Jakarta Pusat yang masuk dalam rawan kebakaran adalah Tanah Tinggi, Galur, Kebon Kosong, Karang Anyar, Kebon Melati, Kebon Kacang, Jati Bunder dan Kramat Sentiong.

Identitas Dua Korban Tewas di Kebakaran Swiss-Belhotel

Sementara, untuk wilayah Jakarta Barat yang rawan kebakaran adalah Krendang, Kali Anyar, Jembatan Besi, Tambora, Duri Utara, Tangki, Jelambar Raya, Kota Bambu Selatan dan Utara.

"Untuk wilayah Jakarta Selatan yang rawan kebakaran di daerah Manggarai Selatan, Bukit Duri Selatan, Pejaten Timur, Cipete Utara, Mampang Prapatan, Gandaria Utara, Kebayoran Lama Utara, Petukangan Utara dan Selatan, Karet Belakang, Grogol Utara dan Pancoran," ujarnya menambahkan.

Sementara, Jakarta Utara, titik rawan kebakaran ada di Penjaringan, Kamal Muara, Kapuk Muara, Kali Baru, Cilincing, Sukapura, Warakas, Pademangan Barat, Kebon Bawang dan Koja.

Kebakaran di Swiss-Belhotel, Api Sulit Dipadamkan

Untuk Jakarta Timur, daerah yang rawan kebakaran adalah Kayu Manis, Jatinegara Barat, Lubang Buaya, Halim, Kampung Makasar, Kebon Pala, Kramat Jati, Ciracas, Gedong, Kampung Tengah dan Susukan.

"Wilayah rawan kebakaran itu perlu diantisipasiā€Ž para Kepala Sektor (Kasektor) di Kecamatan lewat sosialisasi, simulasi, tatap muka sampai dengan penyuluhan kepada masyarakat," katanya.

Ia beranggapan, daerah rawan kebakaran itu diklasifikasikan berdasarkan jumlah kasus serta kondisi tempat tinggal di wilayah penduduk dengan bangunan rumah semi permanen.

"Pemicu kebakaran masih didominasi karena arus pendek listrik karena kabel-kabel yang dipakai masyarakat itu murah. Sementara pemakaiannya melebih beban listrik sehingga terjadilah konsleting."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya