Ibu Ini Dibunuh Kekasih Gelap karena Tak Cantik Lagi

rekonstruksi
Sumber :
  • Drs Syaefullah SH - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Warga Kampung Nagreg, Desa Santul, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, digemparkan dengan ditemukannya jasad wanita membusuk di dalam kolam ikan yang airnya mulai menyusut pada Jumat, 24 Juli 2015.

Awalnya, tidak ada yang tahu siapa wanita yang tewas dengan luka di bagian kepala itu. Namun, beberapa hari kemudian, polisi akhirnya mengungkap identitas korban.

Pembunuh Bocah Dua Tahun di Johar Dibekuk

"Terungkap, mayat tanpa identitas tersebut dengan nama Hj Musyarofah warga Tanjung Priok," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya.

Krishna mengatakan, korban dilaporkan menghilang sejak 31 Mei 2015, setelah hilang selama lebih dari 24 hari. Hari berganti, polisi pun mulai melakukan penyelidikan kasus kematian Ibu Haji. Polisi pun menemukan petunjuk berarti tentang apa yang terjadi pada Ibu Haji.

Ia ternyata korban pembunuhan, hal itu diperkuat dengan ditemukannya luka bekas benturan benda keras di bagian tengkuk dan kepala belakang. Setelah mengumpulkan barang bukti dan kesaksian, polisi akhirnya menangkap pria bernama Bahrul Ulum. Dalam perjalanan penyelidikan, akhirnya Bahrul ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Ibu Haji.

Selanjutnya... Dibunuh saat akan berhubungan badan...




Dibunuh saat akan berhubungan badan


Kepada penyidik Polda Metro Jaya, Bahrul mengaku membunuh Ibu Haji seorang diri dengan menggunakan bata yang ditemukan di lokasi pembunuhan. Hal itu juga diperkuat dari hasil rekonstruksi yang digelar Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Rabu, 19 Agustus 2015.

Dalam rekonstruksi itu, terungkap banyak hal terkait pembunuhan yang dilakukan Bahrul Ulum termasuk cinta segitiga mereka. Tersangka memperagakan 47 adegan saat-saat ia menghabisi nyawa korban.

Kanit V Subdit Remob Ditreskrim Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen mengatakan, rekonstruksi dimulai dari ketika tersangka bertemu dengan korban pada 31 Mei 2015 di salah satu minimarket tak jauh dari lokasi.

"Jadi di sana (Indomart, Balaraja Barat) tersangka janjian, kemudian ke lokasi home industry batako," kata Handik, Rabu, 19 Agustus 2015.

Pembunuhan dengan Cara Dibakar di Serpong Ternyata Terencana

Tersangka memperagakan bagaimana ia mengajak korban ke lokasi pembuatan batako untuk berhubungan badan. Lokasi itu dipilih karena sepi dan dirasa aman untuk melampiaskan gejolak asmaranya. Namun, setiba di lokasi, tersangka memperagakan cekcok mulut antara dia dengan korban hingga akhirnya tersangka mengambil batako dan memukulkannya ke kepala korban.

Pertikaian keduanya berawal dari kecurigaan korban yang merasa telah dibohongi tersangka. "Setiap kali menelepon tersangka, yang mengangkat perempuan," kata Handik.

Korban selama ini memang tidak pernah mengetahui jika tersangka sudah memiliki istri. Dan istri tersangka juga tidak tahu jika suaminya menjalin cinta ketiga dengan korban.

"Pacar dan istrinya sama-sama curiga, pacarnya nggak tahu kalau tersangka sudah nikah. Istrinya gak tahu kalau tersangka punya pacar lain," kata Handik.

Rekonstruksi berjalan aman, karena polisi telah melakukan sterilisasi lokasi pembunuhan sebelum rekonstruksi berlangsung.

Selanjutnya... Ibu Haji dibunuh karena kurang cantik...



Ibu Haji dibunuh karena kurang cantik

Usai melakukan rekonstruksi, Bahrul mengaku, bahwa ia terlibat keributan dengan korban karena korban memaksa minta dinikahi. Bahrul mengaku sama sekali tidak memiliki niat untuk menikahi kekasihnya itu. Alasannya, Ibu Haji kurang cantik.

"Pacaran dengan korban sudah empat bulan, sejak bulan Februari. Tersangka bilang korban jelek, kurang cantik," ujar Handik.

Karena alasan itu, Bahrul memilih menikahi wanita lain. Tapi Bahrul tetap memilih berhubungan dengan Ibu Haji. Pilihan itu diambil Bahrul karena ia membutuhkan uang yang biasa didapatkannya dari korban dengan cara meminjamnya.

Namun, saat pembunuh itu terjadi, korban sempat menagih utang yang sudah membengkak. "Cuma rasa panik. Dia (korban) tekan terus agar suruh bayar, dan harus bayar. Saya bilang sabar saja," ujar Bahrul.

(mus)

Polisi Ringkus Bangor, Geng Remaja Sadis
Kantung jenazah. (Ilustrasi)

Pengungkapan Kasus Mutilasi Anggota DPRD Diakui Sulit

Kejaksaan ingatkan Kepolisian soal bukti yang harus kuat.

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2016