Bentrok di Kampung Pulo, Polisi Serang dan Rusak RS Hermina

Penggusuran di Kampung Pulo berlangsung ricuh
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Di balik bentrokan yang terjadi di pelaksanaan penggusuran bangunan liar di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Ada peristiwa tak terpuji yang dilakukan petugas kepolisian dan Satpol PP DKI Jakarta.

Saat bentrokan terjadi, sejumlah petugas kepolisian dan Satpol PP malah menyerang dan memukuli petugas medis di Rumah Sakit Hermina, Jatinegara.

Karyawan RS Herimana, Suwandi mengatakan, saat bentrokan pecah di Kampung Pulo, petugas keamanan rumah sakit melakukan pengamanan internal dengan menempatkan petugas keamanan di pintu masuk gerbang terluar rumah sakit.

"Kami karyawan dan ‎sekuriti berjaga di depan, jaga-jaga biar tidak ada warga atau provokator yang masuk ke sini. Ini kan rumah sakit, biar pasien tetap aman," kata Suwandi di RS Hermina, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus 2015.

Tapi,  tiba-tiba beberapa polisi dan Satpol PP mendatangi rumah sakit. Mereka meminta agar para karyawan RS Hermina masuk ke dalam agar tidak terkena imbas bentrokan.

Salahnya Jakarta Cuma Satu, Gubernurnya Bernama Ahok

"Beberapa Satpol PP dan Sabhara datang ‎ke sini menyuruh kami masuk. Tapi kan ini rumah sakit, kami jaga-jaga juga kalau semisal ada pasien datang. Eh, malah kami yang diserang. Padahal nggak ada warga yang lari ke sini," katanya.

Baca juga:

Bekas Warga Kampung Pulo: Ahok Memiskinkan Rakyat
Suwandi menerangkan, tidak mengerti apa maksud penyerangan dan pemukulan itu. Karena sebenarnya jarak rumah sakit dengan lokasi bentrok masih cukup jauh, sekitar 200 meter.
Ahok Ditantang Datang ke Rusunawa Jatinegara Barat

"
Nggak
tahu saya, apa emang disengaja atau gara-gara
miss
komunikasi sama kita. Yang jelas mereka datang terus pukuli karyawan. Kaca pintu UGD juga dipecahin," kata Suwandi.

Kampung Pulo

Kondisi Ruang UGD RS Hermina pasca dirusak polisi dan Satpol PP

Akibat perbuatan tak terpuji itu, dua pegawai RS Hermina, Agus Sobari dan Slamet terluka akibat dipukuli petugas. Mereka hingga saat ini masih menjalani perawatan medis. Selengkapnya:

Tak hanya itu, polisi dan Satpol PP juga merusak ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RS Hermina.

Seperti diketahui, RS Hermina memang salah satu rumah sakit yang menjadi tujuan utama menyelamatkan korban luka dalam bentrokan antara warga Kampung Pulo dan petugas gabungan.

Sedikitnya terdapat tujuh korban bentrokan Kampung Pulo yang dirawat di rumah sakit itu, mereka tercatat masing-masing bernama Bahrudin, Putra, Ilyas, Subur, Sarnito, M Syafii, dan Abdillah. Rata-rata korban terluka di bagian kepala, dagu, tangan dan kaki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya