- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menduga ada pihak tertentu yang sengaja menghembuskan isu berbau SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan) dalam lanjutan penggusuran pemukiman liar bantaran Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Terutama dengan menyebarnya isu yang menyebutkan Pemprov DKI akan membongkar tujuh makam keramat dan musala yang ada di Kampung Pulo.
"Itu isu orang-orang munafik saja," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 21 Agustus 2015.
Ahok memastikan petugas yang diterjunkan ke Kampung Pulo tidak akan ikut menggusur makam keramat dan musala. Selengkapnya:
Menurut Ahok, musala itu baru akan dibongkar setelah Pemprov DKI membangun musala pengganti di lokasi lain yang diperkirakan tidak bakal digusur lagi dikemudian hari.
Hari ini, ribuan petugas gabungan dari Satpol PP, polisi, dan TNI diterjunkan untuk mengawal proses pembongkaran bangunan pemukiman liar yang berdiri di Kampung Pulo.
Baca juga:
Dalam proses penggusuran terpantau kondisi keamanan relatif aman. Tak ada lagi perlawanan, hujan batu dan pembakaran alat berat seperti yang terjadi kemarin, Kamis 20 Agustus 2015.
Pemprov DKI membongkar ratusan bangunan di Kampung Pulo sebagai upaya normalisasi Sungai Ciliwung untuk mencegah bencana banjir. Pemukiman di Kampung Pulo adalah pemukiman liar, karena berdiri di atas lahan milik negara. Selengkapnya: (ase)