Ahok Gandeng Rotterdam Bangun Pelabuhan Laut Dalam

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok Lebaran Betawi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id
Alasan Menlu Belanda ke Makam Korban Pembantaian Rawagede
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, menggandeng pemerintah kota Rotterdam, Belanda, untuk membangun proyek bendungan dan pelabuhan raksasa. Rotterdam dipilih pria yang akrab disapa Ahok, karena dianggap sukses dan memiliki kemampuan untuk menggarap proyek serupa. 

RI-Belanda Teken Kerja Sama Pertukaran Informasi Bea Cukai
Ditemui di Balai Kota pada Senin, 24 Agustus 2015, Ahok mengatakan ingin menyerap pengetahuan dalam pembangunan proyek itu, karena selama ini belum dimiliki DKI. 

Sisa Trauma Perempuan Korban Tentara Belanda
“Kami ingin sekali memiliki pelabuhan besar seperti Rotterdam. Makanya saya ingin tarik mereka untuk membantu kita membangun pelabuhan laut dalam (deep sea port) di Jakarta. Bukan hanya untuk Jakarta, tapi juga termasuk untuk Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,” ujar Ahok. 

Untuk merealisasikan cita-citanya itu, pada siang ini, Ahok akan menerima kunjungan Wali Kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb. Sejak hari Minggu kemarin, Ahmed mengadakan kunjungan ke Indonesia hingga tanggal 26 Agustus mendatang. 

Ahok menegaskan, jika nantinya pelabuhan besar tersebut berhasil diwujudkan, maka tidak hanya Jakarta saja yang dapat menggunakan segala fasilitas yang ada di dalamnya, tapi, juga daerah lain. Mengingat Jakarta adalah salah satu pintu masuk barang logistik di Pulau Jawa.

“Itu (pelabuhan laut dalam) harus jadi pusat logistik. Jakarta kan sudah 60-70 persen menjadi pintu keluar masuk barang logistik, tetapi pelabuhan kita kurang dalam. Proyek ini akan membantu tol lautnya Pak Jokowi,” Ahok menambahkan.

Alasan lain Ahok ingin bekerjasama dengan Rotterdam yaitu, karena saat ini Indonesia, termasuk Jakarta, terbentur masalah keuangan. Nilai tukar Dollar akhir-akhir ini yang kian tinggi menghambat realisasi proyek itu. 

Dengan adanya kerjasama ini, Ahok berharap Rotterdam tidak hanya membantu Jakarta dalam aspek pembangunan saja tetapi juga dalam aspek keuangan.

“Sekarang kan dollar terlalu kuat nih. Sebetulnya untuk pembangunan itu kita butuh uang dari luar, bukan hanya uang untuk membangun kalau bicara pelabuhan, tapi juga pengalaman. Nah, kita butuh pengalaman dan yang punya uang, yang paling cocok adalah Rotterdam,” ucap pria nomor satu di Jakarta itu.

Untuk mempelajari ilmu yang dimiliki Rotterdam, Ahok berencana akan bertolak ke sana pada 19 September mendatang. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya