Program Magang Ahok Dituding Sarat Kepentingan Politik

Dua jerapah dari Australia tiba di Kebun Binatang Ragunan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Pakar Hukum dan Kebijakan Publik dari Universitas Islam Indonesia, Masnur Marzuki, mengingatkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk tidak memanfaatkan kantor gubernur atau Balai Kota DKI untuk kepentingan politiknya.

"Program magang di kantor gubernur untuk anak muda Jakarta yang digagas Ahok itu sebenarnya bagus banget, tapi harus dipisahkan dari identitas kepentingan politik Ahok. Apalagi tahapan Pilkada DKI tak lama lagi akan bergulir," kata Masnur di Jakarta, Jumat 28 Agustus 2015

Masnur menambahkan, bahwa memang ada kejanggalan dalam program magang di Balai Kota yang telah diumumkan ke publik.

"Ahok selaku Gubernur harus jelaskan seterang-terangnya kenapa program magang itu pendaftarannya justru lebih masif disosialisasikan lewat web ahok.org. Wajar muncul kecurigaan apakah itu program pribadi Ahok atau program Balai Kota?" ujar Masnur.

Babe Cabita Meninggal Dunia, Vino G Bastian Kehilangan Teman Motoran Bareng



Masnur menjelaskan,  program magang ala Ahok itu sudah beredar luar melalui sosial media dan disebarkan dengan menggunakan akun-akun bertema Ahok, seperti teman Ahok dan barisan pendukung Ahok.

Uniknya, bagi peserta yang berminat mengikuti program ini digiring untuk mengunduh dokumen dari sebuah tautan.

"Saya kira untuk membuat ini clear perlu dilakukan audit yang transparan oleh lembaga yang berwenang. Selain itu, DPRD juga harusnya ikut awasi program ini, apakah benar untuk kepentingan Pemprov Jakarta atau kepentingan Ahok pribadi karena yang ditonjolkan justru Ahoknya ketimbang Balai Kota sebagai pusat Pemerintahan DKI. Ini amat janggal dan naif. Jangan karena APBD disusun lewat Pergub, DPRD cuma diam saja," tuturnya. (ase)

Peta perbatasan Israel-Mesir

Diam-diam Ternyata Israel Terima Sumbangan yang Sangat Besar, Ini Dia Sumbernya

Kementerian Urusan Diaspora Israel mencatat kontribusi ke Israel sebesar US$1,4 miliar sejak 7 Oktober 2023, bertepatan dengan ketegangan dengan Hamas.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024