- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Ditegaskan Ahok, sapaan akrab Basuki, Selasa 1 September 2015, sebagai Ibu kota negara, Jakarta menjadi tempat bagi banyak instansi pemerintahan berada. Unjuk rasa yang dilakukan terhadap satu instansi pemerintah, tak jarang memacetkan jalanan Jakarta.
Apalagi, bila ada lebih dari satu aksi unjuk rasa, atau ada aksi besar-besaran seperti yang dilakukan oleh buruh hari ini.
Ahok mengatakan, pemusatan demo di satu tempat akan meminimalisir efek negatif dari diselenggarakannya salah satu hak rakyat dalam sistem bernegara demokrasi itu.
"Saya tawarkan, supaya jangan sampai jalanan macet, ekonomi terganggu. Enggak apa-apa, siapa saja ke Balai Kota kalau mau menyampaikan apa-apa," ujar Ahok di Balai Kota DKI.
Bila jumlah massa banyak, Ahok mengatakan, massa bisa menggunakan Lapangan Monumen Nasional (Monas) untuk berorasi dan diliput media. Sementara itu, bila pihak yang didemo hendak mengadakan mediasi, atau audiensi dengan pengunjuk rasa, mereka bisa menggunakan salah satu ruangan di Balai Kota.
"Saya kira kalau mau demo, yang paling tepat demo ke sini (Balai Kota). Tetapi, bukan demo saya sebetulnya. Kalau dia mau demo menteri, menterinya yang kita undang ke sini," ujar Ahok. (asp)