Dituding Ajarkan Ateisme, al Kahfi Merasa Difitnah

FOTO INI JANGAN DIPAKAI LAGI -- Buku pelajaran yang dianggap sesat
Sumber :
  • istimewa
VIVA.co.id
MUI: Buku Terbitan al Kahfi Bebas dari Paham Ateis
- Yayasan al Kahfi menyebut ada kompetitor yang sengaja menuding buku berjudul 'Pelajar Jakarta Berkarakter' berisi ajaran ateisme. Pengalaman serupa bahkan pernah terjadi pada tahun 2012-2013.

Tuduh Al Kahfi Sebar Ateisme, 8 Akun Medsos Dipolisikan

"Terjadi fitnah dan pencemaran nama baik yang telah dilakukan oleh kompetitor al Kahfi dan sampai pada gugatan hukum dan berakhir pada permintaan maaf dari kompetitor Al Kahfi di Media Kompas tanggal 30 Oktober 2013," ujar Ketua Program Pelajar Jakarta Berkarakter, Dody Wijaya dalam rilisnya yang diterima VIVA.co.id, Kamis, 3 September 2015.
Ahok Puji Buku yang Diduga Mengajarkan Ateisme


Mengutip rilis Yayasan al Kahfi, latar belakang metode pembinaan karakter terprogram dengan metode sosiodrama bertujuan membentuk generasi muda Islam yang kreatif, selalu berfikir ilmiah, serta mampu menjawab tantangan keagamaan melalui pemikiran ilmiah. Metode itu juga bertujuan agar generasi muda Islam sanggup melawan dogmatisme dan radikalisme agama.


Ada dua hal dalam kurikulum yang dikembangkan dalam pendidikan karakter Yayasan al Kahfi. Training Emotional Spiritual Achievement (ESA) dan pembinaan reguler dengan materi peranan cita-cita dalam membangun masa depan yang indah serta merencanakan masa depan untuk sukses dunia akhirat. Melalui ESA yang membahas bukti-bukti kebesaran Tuhan dari tinjauan ilmiah itu pula bertujuan membangun karakter religiusitas generasi muda Indonesia, semangat kebangsaan serta kepedulian sosial. Respons perihal peserta didik yang mengikuti program Yayasan al Kahfi bahkan disampaikan sejumlah sekolah dan instansi maupun tokoh masyarakat.


"Pada angket peserta kegiatan dan testimoni para pendamping kegiatan dari para dewan Guru. Hasilnya Program Pelajar Berkarakter yang telah dilaksanakan oleh Yayasan al Kahfi selama ini di antaranya: generasi pelajar yang prestasi dan berakhlak mulia. "Banyak siswa prestasi yang menjadi peserta kegiatan Yayasan al Kahfi, pelajar yang memiliki semangat beragama yang santun, moderat, dan rahmatan lil ‘alamin," tulis Dody.


Yayasan al Kahfi juga menyebut tuduhan pihak tertentu melalui postingan di sosial media tentang kutipan isi buku Pelajar Jakarta Berkarakter pada halaman 10 sengaja dilakukan kompetitor dengan memotong isi tulisan sehingga menciptakan kesan negatif dan provokasi. Padahal, isi buku modul itu membahas tentang teori ilmiah yang menentang keyakinan adanya Tuhan (halaman 6-12) dan bagian pembuktian ilmiah adanya Tuhan serta kritik terhadap Ateisme (halaman 13-52).


"Kompetitor al Kahfi hanya memfoto bagian 1 (hal 7, 8, dan 10) dan tidak menampilkan secara utuh isi buku modul," kata Dody.


Dody menambahkan, salah satu tujuan penulisan buku tersebut bahkan tertera di modul yang berbunyi, 'jika generasi muslim dapat menjawab pandangan ilmuwan (barat) tersebut maka akan muncul keimanan yang semakin kuat karena dilandasi oleh ilmu pengetahuan yang kuat. Hal ini akan berefek pada kecintaan kepada Tuhan yang semakin tinggi.'


Atas kejadian tersebut, Yayasan al Kahfi berencana melaporkan kepada pihak kepolisian untuk mencari otak provokasi yang telah merusak nama baik Yayasan al Kahfi.


Sebelumnya, melalui aplikasi pesan instan, beredar salah satu halaman dari buku 'Pelajar Jakarta Berkarakter'. Isi dari halaman tersebut seolah-olah mengajarkan pembacanya untuk tidak lagi mempercayai ajaran agama.


Fenomena alam disebutkan sebagai mekanisme alami tanpa campur tangan Tuhan. Agama disebut sebagai ekspresi keputusasaan dan sumber penderitaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya