Sumber :
- VIVA.co.id/Rizki Aulia Rachman
VIVA.co.id
- Setelah ramai keluhan pelanggan ojek berbasis aplikasi Gojek, terkait ada oknum
driver
yang "mengganggu" privasi pelanggan, kali ini muncul lagi keluhan pelanggan yang belum memakai jasa Gojek, tetapi laporannya sudah selesai mengantar pelanggan.
Putri (25), salah seorang pelanggan mengaku kesal dengan aksi oknum
driver Gojek yang berlaku seperti itu.
"Saya pernah mas, order, terus diterima. Eh, saya belum dianter atau naik, tapi laporannya completed (selesai mengantar)," ujar Putri kepada VIVA.co.id. Rabu, 16 September 2015.
Putri menyebut oknum driver Gojek seperti itu adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang tanpa mau mengantar pelanggan. "Kalau saya bilang itu 'orderan fiktif'," katanya.
Untuk meminta penjelasan, dia mengaku sempat menelepon sang driver yang diorder, tapi mengklaim sudah menyelesaikan orderannya.
"Pas ditelepon, dia cuma bilang, maaf mbak sudah kemalaman. Kan kesel mas, sudah nunggu lama, malah digituin, kalau sudah malam ngapain diambil," ucapnya.
Setelah mendapat laporan selesai tanpa diantar, dia langsung mengisi formulir penilaian dan komentar di aplikasi dengan penilaian jelek serta komentar protes.
"Saya langsung saja kasih bintang satu (penilaian terendah) dan saya komentar yang jelek lah, biarin aja dipecat sekalian, pelanggan kok dimainin," katanya dengan sedikit kesal.
Putri berharap agar oknum-oknum driver Gojek yang bermain "orderan fiktif" agar ditindak tegas, sehingga driver Gojek yang memang jujur tidak ikut menjadi korban penilaian masyarakat.
"Tindak tegas, termasuk penipuan itu, laporin polisi kalau bisa. Dipecat sih harus. Kasihan driver yang benar-benar nyari uang, jadi ikut tergeneralisir nantinya, lama-lama ditinggal pelanggan kalau gitu caranya," ujar dia.
Putri (25), salah seorang pelanggan mengaku kesal dengan aksi oknum
"Saya pernah mas, order, terus diterima. Eh, saya belum dianter atau naik, tapi laporannya completed (selesai mengantar)," ujar Putri kepada VIVA.co.id. Rabu, 16 September 2015.
Putri menyebut oknum driver Gojek seperti itu adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang tanpa mau mengantar pelanggan. "Kalau saya bilang itu 'orderan fiktif'," katanya.
Untuk meminta penjelasan, dia mengaku sempat menelepon sang driver yang diorder, tapi mengklaim sudah menyelesaikan orderannya.
"Pas ditelepon, dia cuma bilang, maaf mbak sudah kemalaman. Kan kesel mas, sudah nunggu lama, malah digituin, kalau sudah malam ngapain diambil," ucapnya.
Setelah mendapat laporan selesai tanpa diantar, dia langsung mengisi formulir penilaian dan komentar di aplikasi dengan penilaian jelek serta komentar protes.
"Saya langsung saja kasih bintang satu (penilaian terendah) dan saya komentar yang jelek lah, biarin aja dipecat sekalian, pelanggan kok dimainin," katanya dengan sedikit kesal.
Putri berharap agar oknum-oknum driver Gojek yang bermain "orderan fiktif" agar ditindak tegas, sehingga driver Gojek yang memang jujur tidak ikut menjadi korban penilaian masyarakat.
"Tindak tegas, termasuk penipuan itu, laporin polisi kalau bisa. Dipecat sih harus. Kasihan driver yang benar-benar nyari uang, jadi ikut tergeneralisir nantinya, lama-lama ditinggal pelanggan kalau gitu caranya," ujar dia.
Baca Juga :
CEO Gojek Akui Tak Butuh Bantuan dari Silicon Valley
"Yang butuh bantuan adalah startup lokal lain yang potensial"
VIVA.co.id
22 Oktober 2015
Baca Juga :