Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, mengatakan bertambahnya jumlah kendaraan merupakan persoalan dilematis bagi Pemerintah Daerah (pemda) DKI Jakarta.
Meski demikian, pemda DKI mendapat keuntungan dari banyaknya kendaraan karena justru pendapatan pemda dari pajak kendaraan bermotor. Maka, bila jumlah kendaraan di DKI dibatasi, selain dapat mengurangi kemacetan, dapat pula mengurangi pendapatan daerah dari sektor pajak.
Baca Juga :
Hujan Perparah Kemacetan di Jakarta Pagi Ini
Baca Juga :
Lokasi Layanan SIM Keliling Hari Ini
Meski demikian, pemda DKI mendapat keuntungan dari banyaknya kendaraan karena justru pendapatan pemda dari pajak kendaraan bermotor. Maka, bila jumlah kendaraan di DKI dibatasi, selain dapat mengurangi kemacetan, dapat pula mengurangi pendapatan daerah dari sektor pajak.
"Ini dilematis. Karena pemasukan pajak akan berkurang. Pemerintah, tidak bisa hanya mengandalkan ini (pajak)," kata Tito di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat 18 September 2015.
Menurut Tito, ada dua masalah utama di DKI Jakarta, yaitu, banjir dan kemacetan. Untuk persoalan banjir, Tito menilai bisa diatasi karena datang dalam skala tertentu. Sedangkan, masalah kemacetan ada tiga hal yang menjadi faktor utama penyebabnya yakni, jumlah kendaraan yang meningkat pesat, masalah infrastuktur jalan, dan penindakan dari petugas terkait penegakan hukum di jalan raya.
Ditambahkan Tito, masalah kemacetan, tingkat keamanan, dan kenyamanan pengguna angkutan umum menjadi faktor-faktor yang mendorong warga lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum.
Secara tidak langsung, warga yang memilih menggunakan kendaraan pribadi, juga berimbas pada bertambahnya volume kendaraan yang ada di jalan raya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ini dilematis. Karena pemasukan pajak akan berkurang. Pemerintah, tidak bisa hanya mengandalkan ini (pajak)," kata Tito di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat 18 September 2015.