Keluarga Pemukul Datangi Rumah Bocah SD yang Tewas

Ilustrasi kekerasan seksual.
Sumber :
  • VIVAnews/Joseph Angkasa

VIVA.co.id - Keluarga pelaku pemukulan R (8) yang menyebabkan Noor Anggra Ardiansyah (8), bocah kelas II SDN SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Utara, tewas, datang ke rumah duka di Kelurahan Kebayoran Lama Utara, RT 12/09, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Orangtua pelaku melayat ke rumah duka dengan dikawal polisi, Sabtu pagi 19 September 2015.

Keluarga pelaku datang sekitar pukul 09.30 WIB, saat rumah duka yang berada di pinggir rel Kebayoran Lama, sudah ramai dikunjungi tetangga, kerabat, dan pejabat setempat.

Kedatangan keluarga pelaku ini tak pelak menjadi perbincangan tetangga korban yang berkumpul di rumah duka. Ayah pelaku yang berbadan gempal nampak datang mengenakan kemeja hitam dengan raut muka yang kusut, begitu juga istrinya datang sambil menangis.

Pria Ciputat Ditemukan Tewas dengan Tangan, Kaki Terikat

Mereka berjalan datang ke rumah duka dikawal  Babinkamtibmas dari Polsek Kebayoran Lama. Kedua orangtua R ini datang sembari terus menunduk dan langsung masuk ke ruang tamu di mana jenazah dibaringkan.

Ibunda pelaku duduk disamping kepala korban. Dia tak berhenti menangis usai bersalaman dengan ayah dan ibu korban.

Kasus Polisi Diduga Aniaya Operator Warnet Berakhir Damai

Sementara, Wali Kelas 2B SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Utara, Mujiyana (60) mengatakan kedua anak itu, R dan Ardi sejak kelas 1 duduk di kelas yang sama, dan keduanya memang kerap bertengkar. Keduanya disebut Mujiyana paling aktif dibanding anak-anak yang lain. "Sering saling ejek mereka berdua ini," ujarnya.

Menurut Mujiyana, Ardi kerap mengejek R dengan sebutan gendut, sementara R kerap menyebut Ardi dengan memanggil nama kedua orangtuanya. "Dua-duanya kalau sudah saling ejek gampang naik darah, sering berkelahi," katanya.

Keduanya dikatakan Mujiyana juga tidak tergolong menonjol dalam mata pelajaran di sekolah. "Keduanya cukup bisa mengikuti pelajaran, mereka tidak bodoh, tapi juga tidak pintar, sama-sama tidak stabil di pelajaran, kadang bagus di mata pelajaran ini, tapi kemudian jelek di mata pelajaran lainnya," tuturnya.

Ardi meninggal saat tengah ditangani di RS Fatmawati, sekitar pukul 18.00 WIB, Jumat 18 September 2015. Dia berkelahi dengan R di sekolah saat sedang lomba mewarnai yang diselenggarakan oleh salah satu produk makanan.

Ilustrasi penangkapan

Tonjok Guru, Seorang Wartawan Ditangkap Polisi

Anaknya mengaku dipukul sang guru gara-gara tak bawa buku gambar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016