Globall Sevilla Siap Bantu Polisi Ungkap Kematian Gabriella

Upacara pemakaman Gabriella
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Iqbal
VIVA.co.id
Sarah Pecahkan Rekor Dunia Renang Gaya Kupu-kupu
- Manajemen Sekolah Internasional Global Sevilla, menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas meninggalnya salah satu siswa mereka, Gabriella Sheryl Howard. Siswa kelas III SD itu tenggelam di kolam renang sekolahnya saat sedang ujian berenang.

2 Atlet Renang Indonesia Siap Unjuk Gigi di Olimpiade
Direktur Global Sevilla, Robertus Budi Setiono, Sabtu, 19 September 2015, mengatakan pihak sekolah akan kooperatif dengan polisi selama proses penyelidikan. Namun, sekolah internasional itu belum memutuskan apakah guru yang berjaga ketika digelar pelajaran berenang dianggap lalai. Saat itu, sebanyak 16 siswa mengikuti pelajaran tersebut.

Disuruh Lompat, Bocah Tak Bisa Berenang Ini Menghilang
"Saat itu, dari 21 siswa, 5 orang di antaranya sakit, jadi ada 16 siswa termasuk Gaby (panggilan Gabriella) yang berenang. Memang, hanya ada satu guru yang berjaga, wali kelas sedang membantu 5 siswa yang sakit ke klinik," kata Robertus.

Atas kasus ini, Robertus mengatakan pihak sekolah meminta maaf dan akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap korban Gaby, sejak korban dilarikan ke Rumah Sakit Puri Indah Kembangan hingga Minggu besok dimakamkan di San Diego Hills.

Pihak sekolah juga sudah menggelar pertemuan dengan seluruh wali murid untuk menjelaskan kasus ini. Mulai Senin esok, sekolah akan kembali beroperasi.

"Kami meminta maaf sepenuhnya dan turut berduka yang sedalamnya. Kami sampaikan ke orangtua murid, kami akan melakukan yang sebaik-baiknya ke depan agar kejadian ini tidak terulang. Ini adalah musibah yang sama sekali tidak kita duga," tuturnya.

Global Sevilla memasukkan berenang menjadi salah satu mata pelajaran di dalam kurikulumnya, sehingga aktivitas berenang dilakukan pada saat waktu belajar.

"Jadi berenang memang bukan kegiatan ekstrakurikuler, tapi kegiatan belajar rutin yang baru masuk dalam blok September ini," kata Robertus.

Sekolah mewah yang didirikan pada tahun 2003 ini, sejak tahun 2005 memiliki kolam renang yang digunakan oleh seluruh siswa, dari tingkat SD hingga SMA. Namun kolam renang tersebut diakui oleh pihak sekolah tidak memiliki kamera pengawas (CCTV). 

Pantauan VIVA.co.id hari ini, di lobby sekolah banyak karangan bunga dan foto Gaby semasa hidup yang dilengkapi lilin, sebagai simbol untung mengenang almarhumah. 

Gaby dikenal sebagai siswa yang memiliki kemampuan renang. Ini terbukti karena Gaby tidak lagi menggunakan papan pelampung ketika mengikuti pelajaran renang.
Namun, dalam insiden kemarin, Gaby justru meninggal akibat tenggelam di kolam renang sekolah. Kasus ini masih diselidiki oleh pihak Polres Metro Jakarta Barat. Beberapa saksi, dari sekolah Global Sevilla sudah diperiksa oleh polisi. 

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan polisi, kami akan kooperatif, tidak ada yang kami tutupi. Kami mendukung sepenuhnya penyelidikan ini," ujar Robertus.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya