- Foe Peace - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Keberadaan ojek digital Go-Jek dirasa cukup banyak membantu mereka yang memang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tak pelak, sejak Go-Jek mulai diperkenalkan di Jakarta, sudah puluhan ribu orang yang mendaftar dan bergabung menjadi pengendara. Baik itu pria maupun wanita.
Suharti salah satunya. Ibu rumah tangga, warga Gang Minang, Kota Depok, Jawa Barat itu, memberanikan diri menjadi pengendara Go-Jek demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup tiga anaknya pasca sang suami meninggal dunia.
Suharti menuturkan, sebelum bergabung di Go-Jek, ia bekerja sebagai ojek khusus yang mengantarkan anak-anak ke sekolah dengan penghasilan yang sangat pas-pasan.
"Sebelum jadi Go-Jek, saya nganter jemput anak sekolah. Suami saya sudah almarhum mas, demi cari nafkah, saya mau jadi driver Go-Jek," kata Suharti, Senin 21 September 2015.
Meski harus bekerja di bawah panasnya terik matahari dan macetnya jalan ibu kota, ibu berusia 32 tahun itu mengaku cukup senang.
"Dibawa happy aja mas, walau panas nggak jadi masalah, macet yang penting sabar. Kalau ada masalah yang menimpa saya, saya nggak takut, kan ini negara hukum, pasti nanti mereka akan dihukum. Selain itu kan Go-Jek ada Satuan Petugasnya (Satgas). Yang penting kan saya nyari nafkah yang bener mas, nggak ganggu mereka," tuturnya.
Suharti mengaku, baru sebulan bergabung dengan Go-Jek. Meski masih baru, dalam sebulan pertamanya, ia mampu meraih penghasilan hingga Rp5 juta.
"Saya masih bisa antar-jemput anak saya sekolah. Alhamdulillah saya paling banyak pernah dapat 12 orderan, lalu dapat bonus 50 ribu dari kantor. Itu bukan semuanya ngangkut penumpang mas. Tapi, ada juga yang Go Food. Di awal saya kerja ini, di Minggu ketiga saya dapat penghasilan Rp4- 5 juta," ujar Suharti. (ase)
Mengharukan, Driver Gojek Bawa Anak Demi Sesuap Nasi
Dicerai suami dan menunggak biaya kontrakan.
