Curahan Hati Pengemudi Gojek Jika Dilarang Operasi

Gojek.
Sumber :
  • kaskus

VIVA.co.id - Moda transportasi ojek berbasis aplikasi memang saat ini menjadi primadona di masyarakat. Banyak masyarakat umum yang beralih dan menggunakan jasa ojek berbasis aplikasi.

Gojek Dapat Suntikan Dana Lagi Rp7 Triliun

Bahkan, perusahaan ojek berbasis aplikasi membuka lowongan ribuan untuk menjadi pengemudi ojek online itu.

Sangaraji (30), salah seorang driver Gojek yang banting setir dari pekerjaan lamanya yaitu seorang sekuriti, mengaku dulunya menjadi driver hanya sebagai sampingan atau tambahan penghasilan.

"Awalnya saya jadi driver Gojek hanya buat tambahan. Saya sudah bekerja dan rencana awalnya hanya menarik Gojek saat pulang kerja sampai malam," ujat Sangaraji kepada VIVA.co.id. Selasa, 22 September 2015.

Namun, menurut Sangaraji, karena tergiur dengan penghasilan yang lebih besar dari pekerjaan utamanya, dia memilih menjadi pengemudi dan melepaskan dari pekerjaan sebelumnya.

"Tapi lama-lama saya ketagihan karena penghasilan yang lumayan, pekerjaan awal saya tinggalkan dan saya sekarang fokus ke Gojek," kata Sangaraji.

Selain itu, dia mengaku, dengan bekerja sebagai driver Gojek, Sangaraji lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.

"Kalau kerjaan awal kan ada jamnya, kalau Gojek kan waktunya bisa kita atur kapan kita nariknya, jadi saya lebih banyak waktu dengan istri dan anak saya mas," jelas Sangaraji yang mempunyai istri dan seorang anak berusia dua tahun.

Sama seperti Sangaraji, seorang driver Gojek bernama Maulana (35) tahun mengaku banting setir atau beralih profesi menjadi driver lantaran tergiur cerita temannya yang menjadi pengemudi Gojek mempunyai penghasilan yang lumayan dari pekerjaan awalnya seorang ojek pangkalan.

"Saya dulunya ojek pangkalan mas, tapi karena temen (ojek pangkalan) masuk Gojek dan bilang penghasilan lebih tinggi, saya jadi sopir Gojek deh," ujarnya kepada VIVA.co.id.

Selain penghasilan lebih besar, dirinya mengaku setelah adanya ojek berbasis aplikasi seperti Gojek dan Grabbike, omzetnya menurun drastis.

"Memang omset menurun, masyarakat banyak yang naik Gojek, jadi saya ikutan deh," ungkapnya.

Lain halnya dengan Sangaraji dan Maulana, seorang driver Gojek bernama Yustinus (24) mengaku dirinya menjadi driver Gojek karena menunggu pekerjaan. Dirinya merupakan lulusan sarjana di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

"Saya iseng. Lulus kuliah langsung ngelamar jadi driver Gojek karena menunggu kerjaan, baru dua ini saya jadi driver eh ketagihan karena penghasilan lumayan," kata Yustinus.

Yustinus mengungkapkan, saat ini mencari pekerjaan sangat sulit di Jakarta, sehingga dirinya beranggapan daripada menganggur, apapun pekerjaan dia jalani termasuk jadi driver Gojek.

"Susah cari pekerjaan, makanya saya jadi driver Gojek, apalagi banyak omongan penghasilan lumayan," ungkapnya.

Berharap pemerintah

Sangaraji, Maulana dan Yustinus merupakan beberapa driver Gojek yang mengaku menjadi driver Gojek karena penghasilan yang lumayan. Namun, di balik alasan penghasilan tinggi, cukup miris jika semua orang beralih profesi atau bekerja sebagai driver.

Seperti yang dikatakan Yustinus, dirinya menuturkan, memang pekerjaan sebagai driver Gojek tidak akan bertahan selamanya. Dirinya mengakui bahwa Gojek dan ojek berbasis aplikasi lainnya saat ini masih menjadi kontroversi.

"Saya tahu Gojek belum resmi atau legal, sewaktu-waktu bisa dilarang karena tidak ada undang-undangnya, tapi mau gimana lagi, saat ini yang penghasilan lumayan hanya narik Gojek," ungkapnya.

Dia pun siap jika nantinya Gojek dilarang dan dirinya harus mencari pekerjaan lagi. "Siap. Mau gimana lagi, kalau memang dilarang kan mau apa, terpaksa cari kerjaan lagi," kata dia.

Namun, dirinya berharap agar pemerintah mencarikan solusi untuk masyarakat agar mendapatkan pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang lebih baik.

"Yah kalau memang dilarang saya harap pemerintah sediakan lahan pekerjaan yang penghasilan lebih baik, sekarang kan apa-apa mahal, jadi kebutuhan tinggi. Kalau penghasilan rendah gimana mau menghidupi keluarga," katanya.

Terseret Kereta 15 Meter, Driver Gojek Selamat
Pengemudi Gojek melaporkan kasus penganiayaan ke Polres Depok.

Ratusan Driver Gojek Sweeping Ojek Pangkalan di Margonda

Rekan mereka dipukuli pengemudi ojek pangkalan di depan ITC Depok.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016