Ungkap Perkelahian Maut Siswa SD, Polisi Tunggu Hasil Visum

ilustrasi kekerasan terhadap perempuan
Sumber :
  • inmagine

VIVA.co.id - Penyidik Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, belum dapat melanjutkan penyelidikan kasus kematian siswa SD Negeri 07 pagi, Kebayoran Lama Utara, yang tewas akibat dipukuli teman di dalam kelas.

Kepala Satreskrim Polrestro Jakarta Selatan, AKBP Audi Latuheru, Selasa 22 September 2015, mengatakan penyidik masih menggu hasil visum dari laboratorium forensik Polri untuk dapat dijadikan bukti dan petunjuk mengungkap kematian siswa berinisial A itu.

"Kita masih menunggu hasil visum. Nanti baru, setelah itu kita baru bisa tentukan upaya hukum selanjutnya," ujar Audi.

Audi menuturkan, dari hasil visum itu, penyidik bisa menentukan apakah ada orang lain yang terlibat dalam tindak kekerasan yang terjadi di dalam ruangan kelas II itu.

Anak-anak yang Meregang Nyawa Akibat Tayangan Televisi

Audie menambahkan, sejauh ini setidaknya, penyidik sudah memeriksa tujuh saksi. Tujuh saksi tersebut adalah para guru, teman korban, dan kepala SDN 07 Kebayoran Lama Utara, Heni Suci.

Saat ini, menurut Audi, keluarga korban dan keluarga pelaku sudah saling berdamai. Namun, kesepakatan perdamaian tersebut belum tertuang dalam berita acara perkara.

"Nantinya, setelah perdamaian tersebut tertulis, maka R tidak perlu dipermasalahkan kembali," kata Audie.

Sebelumnya, R dan A, dua bocah SD di bangku kelas dua terlibat pertengkaran. Keduanya terlibat cekcok hingga membuat R mendaratkan pukulannya ke kepala A. Akibatnya, A tewas, hasil visum sementara menyatakan ada luka memar dibagian kepala belakang A.

Baca juga:

DPRD Selidiki Siswa SD Tewas Ditelantarkan RS Fatmawati

(asp)

Ilustrasi pembunuhan.

Dituduh Curi Pena, Siswa SD Tewas Dihajar Teman

Belakang kepalanya terkena pukulan sehingga membuat korban muntah.

img_title
VIVA.co.id
13 Oktober 2015