Di Belanda, Ahok Sindir Pejabat Pemilik Lamborghini Bodong

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di KBRI Den Haag, Belanda
Sumber :
  • youtube.com/Pemprov DKI & Basuki TP (Ahok) - TyoJB

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyentil seorang pejabat yang menurutnya memiliki mobil mewah bermerk Lamborghini, tapi tidak mau membayar pajak atas mobil itu karena tidak dapat menunjukkan kepemilikan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

"Punya Lamborgini, enggak punya STNK, terus pelatnya bodong lagi," ujar Ahok, di hadapan para Warga Negara Indonesia (WNI) di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk negara Belanda di Den Haag, Belanda, Minggu, 20 September 2015, yang rekamannya diunggah ke YouTube. Sejak akhir pekan lalu Ahok berada di Belanda untuk kunjungan kerja selama lima hari.

Ahok mengatakan, mudah sebenarnya bagi dirinya bila ingin memiliki harta kekayaan seperti oknum pejabat yang baru saja ia ceritakan. Di Jakarta, Ahok mengatakan, akan sangat mudah bagi seorang pejabat yang menduduki posisi strategis, apalagi jabatan Gubernur seperti dirinya, untuk melakukan korupsi.

Bila memang hendak memiliki harta kekayaan berlimpah, Ahok mengatakan, ia bisa saja meminta sogokan dari para pengembang yang hendak melakukan pembangunan gedung di Jakarta, atau melakukan pembangunan properti yang tidak sesuai dengan Rencana Daerah Tata Ruang (RDTR) Jakarta. "Jadi Gubernur DKI, kalau mau dapat Rp2 triliun doang mah gampang," ujar Ahok.

Namun tentu saja, Ahok mengatakan, ia tidak mengambil peluang itu. Di bawah kepemimpinannya, Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI menjadi semakin terbuka dalam mengambil setiap keputusan.

Gedung di Belanda Kena Pajak Jika Biarkan Air Hujan Terbuang

Setiap rapat yang dihadiri oleh pejabat strategis Pemprov DKI, termasuk Ahok, Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, dan jajaran pejabat eselon I atau beberapa pejabat eselon II selalu diunggah ke saluran YouTube resmi milik Pemerintah Provinsi DKI.

"Saya upload supaya tidak ada fitnah di antara kita. Supaya orang tahu, kenapa pengajuan izin yang ini boleh, yang itu tidak boleh," ujar Ahok.

Bila berkelakuan seperti oknum pejabat yang baru saja ia ceritakan, Ahok mengatakan, ia kemudian bisa berkamuflase, menutupi tindakan penyelewengan anggaran yang dilakukannya, dengan seolah-olah bersikap relijius, misalnya, menyematkan embel-embel berbau keagamaan di nama panggilannya.

Namun, karena dia adalah seorang penganut Kristiani, Ahok mengatakan, ia tentu tidak akan menyematkan embel-embel yang sama seperti oknum pejabat yang ia ceritakan.

Ia akan lebih memilih untuk bertindak seperti seorang pendeta sehingga orang-orang akan menganggap harta kekayaan yang ia miliki, termasuk mobil Lamborghini yang ia kendarai, adalah rahmat pemberian Tuhan.

"Saya bisa pura-pura jadi pendeta kemudian bilang, Ppuji Tuhan, puji Tuhan,'" ujar Ahok.

Mendengar cerita Ahok tersebut, hadirin di ruangan riuh tertawa. Beberapa di antaranya menebak-nebak siapa oknum pejabat yang dimaksud oleh Ahok. "Haji Lulung, Haji Lulung," ujar beberapa di antara mereka. (ren)

Gubernur DKI Jakarta saat kunjungan di Belanda

Ahok Sudah ke Belanda, DPRD DKI pun Mau ke Sana

DPRD ingin mengetahui bentuk Dam yang telah diusulkan Pemprov DKI.

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2015