Jajal Mobil CNG, Ahok Jadi Sopir Taksi

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id
Pakar Sebut Fakta Mengejutkan soal BBM Pertalite
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjajal sebuah purwa rupa (
prototype
Laksma TNI Avianto Resmi Pegang Tongkat Komando Lantamal XII Pontianak
) mobil sedan berbahan bakar ramah lingkungan, menggunakan Compressed Natural Gas (CNG)  milik produsen otomotif PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang diberikan kepada empat pemangku kepentingan penerapan aturan penggunaan kendaraan berbahan bakar gas di Jakarta.
Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

Usai secara simbolis menerima 1 dari 6 unit mobil sedan putih yang diserahkan oleh Direktur Utama TMMIN Warih Andang Tjahjono, bersamanya, Ahok, sapaan akrab Basuki mengendarai sedan yang rencananya akan digunakan oleh salah satu perusahaan layanan taksi, dari pelataran pendopo Balai Kota, menuju jalan di depan Gedung Blok G, melintasi sedikit Jalan Medan Merdeka Selatan, dan kembali ke pelataran Pendopo Balai Kota.


Warih mengatakan, penyerahan enam  unit purwa rupa kepada beberapa pemangku kepentingan, antara lain Pemerintah Provinsi DKI, Dewan Energi Nasional, serta grup perusahaan taksi Express dan Blue Bird, dilakukan untuk mendorong para pemangku kepentingan untuk mulai secara serius mengoptimalkan dan merealisasikan kebijakan penggunaan kendaraan-kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan antara lain untuk keperluan transportasi umum.


"Penggunaan Bahan Bakar Gas untuk kendaraan di Jakarta perlu diterapkan sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara," ujar Warih di Balai Kota DKI, Rabu, 30 September 2015.


Warih menjelaskan keunggulan purwa rupa yang diproduksi pabriknya. Mobil sedan yang baru saja dikendarai Ahok, menggunakan bahan bakar CNG dengan standar emisi Euro IV. Bahan bakar tersebut memberi dampak negatif yang lebih kecil dibanding bahan bakar minyak seperti bensin yang saat ini menjadi bahan bakar kendaraan yang paling banyak digunakan di Indonesia.


"Penggunaan bahan bakar CNG dapat memberi manfaat yang besar untuk lingkungan bila dibandingkan dengan bahan bakar lain seperti petroleum (BBM). Petroleum itu standar emisinya Euro 2," ujar Warih.


Ditambah dengan harga jualnya yang lebih murah dari BBM, Warih mengatakan penggunaan bahan bakar CNG menjadi lebih cocok diterapkan untuk angkutan umum.


Hanya saja, Warih mengatakan, untuk benar-benar menjamin terlaksananya amanat Perda Nomor 2 Tahun 2015 yang salah satu tujuannya adalah untuk membuat langit Jakarta menjadi bersih, pemerintah harus memberi dukungannya dengan memperbanyak keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jakarta.


"Pak Gubernur mendukung penggunaan CNG untuk transportasi umum di Jakarta. Selama SPBG masih belum mencukupi, strateginya adalah dengan menempatkan Mobil Refuelling Unit di lokasi-lokasi kosong seperti MRU untuk pengisian bahan bakar gas untuk bajaj di Lapangan IRTI Monas," ujar Warih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya