- Fajar GM
VIVA.co.id - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Muhammad Taufik berkeyakinan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal jadi tersangka dalam sebuah kasus.
Namun, Taufik tidak menyebutkan, Ahok bakal jadi tersangka dalam kasus apa. Selama ini, Taufik hanya beberapa kali menyinggung soal Rumah Sakit Sumber Waras.
"Orang seperti itu gimana? Anda tafsirkan sendiri aja. Mudah-mudahan aja nanti Oktober tersangka dia," ujar Taufik, Rabu, 30 September 2015.
Menurut Taufik, Ahok saat ini dalam posisi terjepit, karena Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tengah mengaudit keuangan yang bersinggungan dengan Ahok.
"Kita tunggu saja hasil audit BPK. Nggak bakal bisa lepas. Nanti pilkada nggak akan menang dia,"kata Taufik.
Sebelumnya, dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta pada 6 Juli 2015 lalu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014.
Hasil pemeriksaan itu menyebut Laporan Keuangan Pemprov Tahun 2014 sama dengan tahun 2013, yakni Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Pengecualian itu disebabkan oleh beberapa masalah yang belum tuntas sejak tahun 2013, ditambah dengan permasalahan yang ditemukan di 2014. Salah satu permasalahan itu yakni mengenai pembelian sebidang tanah untuk keperluan rumah sakit di Jakarta Barat.
Pembelian itu, menurut BPK, tidak melalui proses pengadaan yang memadai, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BPK menilai ada indikasi kemahalan harga senilai Rp191,33 miliar.
"Terkait dengan pengadaan tanah di Jakarta Barat, tim BPK menyoroti due process-nya, bukan NJOP. Yang jadi concern adalah penunjukan lokasi tanah yang tidak sesuai ketentuan. Kemudian disposisi plt gubernur kepada Bappeda tidak sesuai ketentuan," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Internasional, Yudi Ramdan Budiman di kantor BPK, Jakarta Selatan, Rabu, 8 Juli 2015. (ase)
Danar Dono - Jakarta
Fadli Zon Sebut Ahok Pelaku Utama Kasus RS Sumber Waras
"Dia terlibat, dia (Ahok) pelaku utama."
