Survei: Emil Pesaing Utama Ahok Bila Ikut Pilkada DKI

Ilustrasi hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
Sumber :
  • Fajar GM

VIVA.co.id - Sebanyak 23,5 persen masyarakat Jakarta diperkirakan akan memilih Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama jika Pemilihan Gubernur DKI dilakukan hari ini juga.

Djarot Harap Pendemo Tak Rusak Taman Kota

Dalam rilis hasil surveinya tentang peluang kandidat-kandidat yang potensial berlaga di Pemilihan Gubernur DKI 2017, Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, mengatakan bahwa pada bulan Agustus 2015, saat survei dilaksanakan, kepuasan masyarakat Jakarta terhadap kepemimpinan Ahok, sapaan akrab Basuki, begitu tinggi.

Sebanyak 64 persen dari sampel 800 orang responden menyatakan kepuasannya. Djayadi membandingkan tingkat kepuasan warga Jakarta pada periode yang sama saat mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo masih memimpin. Di bawah kepemimpinan Foke, sapaan Fauzi, kepuasana masyarakar Jakarta terhadap kepemimpinan mantan Gubernur itu mencapai 43 persen.

Blusukan di Mampang, Sandi Dicegat Kiai Berjubah

"Gubernur Ahok memiliki peluang lebih besar untuk terpilih jika Pilgub dilaksanakan sekarang. Secara umum publik menilai kinerja Ahok sebagai Gubernur cukup positif. Ini menjelaskan mengapa Ahok unggul," ujar Djayadi di Hotel Sari Pan Pacific, Rabu, 14 Oktober 2015.

Djayadi melanjutkan keunggulan Ahok itu secara terperinci disebabkan oleh kepuasan publik yang juga tinggi di 11 aspek, yaitu pelaksanaan pemerintahan (48 persen), pelayanan kelurahan dan kecamatan (85 persen), kondisi keamanan (72 persen), kondisi gedung sekolah (84 persen), kondisi jalan raya (73 persen), kondisi rumah sakit/Puskesmas (87 persen), jaringan listrik (90 persen), ketersediaan air bersih (81 persen), keteraturan Pedagan Kaki Lima (PKL) (51 persen), kondisi saluran air dan daerah resapan untuk mencegah banjir (49 persen), dan kelancaran transportasi (49 persen).

Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

Survei dilakukan terhadap 800 orang responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Populasi yang diwakili sampel adalah warga Jakarta yang pada bulan Agustus 2015 berusia di atas 15 tahun atau telah memiliki hak pilih pada saat Pilgub DKI dilaksanakan di tahun 2017. Wawancara dilakukan pada tanggal 18 hingga 23 Agustus 2015.

Ahok menjadi kandidat potensial yang namanya paling banyak disebut oleh para responden dari 25 kandidat lainnya. Posisi kedua ditempati Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Meski menempati posisi kedua, jumlah responden yang memilih Ridwan Kamil hanya 3,0 persen, terpaut 20,5 persen dari Ahok.

Nama-nama lainnya antara lain Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (1,4 persen), Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana/Haji Lulung (0,8 persen), Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat (0,3 persen), Sekretaris Daerah DKI Saefullah (0,2 persen), dan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Nachrowi Ramli (0,3 persen).

Selain itu ada nama mantan kandidat Wagub DKI Biem Triani Benjamin (0,1 persen), sementara 63,2 persen menyatakan belum tahu siapa yang akan dipilih. Nama Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno tidak muncul karena survei dilakukan pada bulan Agustus, sebelum nama kedua tokoh itu ramai diberitakan karena hendak maju di Pilgub DKI.

"Mayoritas warga DKI merasa puas atas kinerja Ahok. Evaluasi atas kinerjanya lebih positif dibanding periode yang sama pada saat mantan Gubernur Fauzi Bowo memimpin," ujar Djayadi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya