Sumber :
- Nuvola Gloria/Viva.co.id
VIVA.co.id
- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari, menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mewaspadai munculnya isu menyangkut SARA (Suku, Ras, Agama, dan Antar Golongan) jelang pencalonan kembali dirinya menjadi Gubernur dalam Pemilihan Gubernur DKI Tahun 2017.
Berdasarkan pengalamannya mengawal Joko Widodo terpilih menjadi Presiden RI, Eva mengatakan isu SARA sangat mungkin dimainkan orang-orang berkepentingan, apalagi di Jakarta.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Berdasarkan pengalamannya mengawal Joko Widodo terpilih menjadi Presiden RI, Eva mengatakan isu SARA sangat mungkin dimainkan orang-orang berkepentingan, apalagi di Jakarta.
Baca Juga :
Banyak Lawan di Pilkada DKI, Ahok Tak Masalah
Eva mengatakan, komposisi ibu kota sangat heterogen. Ditambah latar belakang Ahok, sapaan akrab Basuki sebagai minoritas Tiongkok dan Kristiani, Eva mengatakan Ahok adalah sasaran empuk dilemparkannya isu-isu SARA.
"Media sosial akan sangat berperan dalam penyebaran isu SARA. Hal tersebut bisa sangat berbahaya bagi Ahok. Isu SARA terutama akan termakan oleh orang-orang yang kurang kritis," ujar Eva dalam diskusi rilis hasil survei 'Peluang Ahok dan Penantangnya untuk Menjadi DKI-1' di Hotel Sari Pan Pacific, Rabu, 14 Oktober 2015.
Meski demikian, Eva mengatakan, sarannya kepada Ahok hanya berupa saran yang sifatnya umum dan ditujukan juga bagi kandidat lain yang hendak maju di Pilgub.
Eva mengatakan PDIP belum menjadikan Pilgub DKI 2017 sebagai prioritas. Partai yang dipimpin Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri itu tengah memfokuskan perhatiannya kepada putaran Pilkada serentak pada tanggal 9 Desember 2015. "Pilgub DKI masih dua tahun lagi diselenggarakan," ujar Eva. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Eva mengatakan, komposisi ibu kota sangat heterogen. Ditambah latar belakang Ahok, sapaan akrab Basuki sebagai minoritas Tiongkok dan Kristiani, Eva mengatakan Ahok adalah sasaran empuk dilemparkannya isu-isu SARA.
