Komnas PA Sesalkan Kekerasan Aparat terhadap Suporter Anak

Polisi hadapi perusuh di Senayan Minggu 18 Oktober 2015
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id - Pertandingan final Piala Presiden 2015 telah usai, namunĀ  ada beberapa catatan penting saat acara tersebut berlangsung yakni keterlibatan anak-anak dalam aksi bentrok dengan aparat TNI maupun Polisi.

Meski Vakum Lama, Pemain Barito Putera Tetap Setia
Sekitar 800 lebih anak-anak diamankan di Polda Metro Jaya lantaran diduga akan ikut melakukan aksi penyerangan terhadap bus yang ditumpangi Bobotoh Persib Bandung. Sebanyak delapan orang kedapatan membawa senjata tajam.

Piala Presiden Bakal Kembali Digelar Pertengahan 2016
Di sisi lain, aparat penegak hukum baik TNI maupun Polisi juga terbilang agresif saat menertibkan para suporter ABG itu. Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menyesalkan tindakan aparat yang melakukan penertiban dengan cara kekerasan.

Indonesia Championship Torabika 2015
"Penegakan itu harus, namun saya menyesalkan mengapa harus menggunakan cara-cara kasar seperti memukul dan lain sebagainya," ujar Arist saat dihubungi wartawan, Senin 19 Oktober 2015.

Kendati begitu, Arist mengatakan akan mencari informasi dan mendata soal anak yang terlibat bentrokan dalam final antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC itu.

"Sekali lagi saya tegaskan saya tidak bilang aparat harus membiarkan begitu saja namun saya meminta kepada mereka untuk lebih mengedepankan tindakan persuasif," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sebelum pertandingan final berjalan, terjadi bentrok antara aparat dengan suporter Jakmania. Polisi dan TNI melakukan sweeping layaknya dalam kondisi perang. Setelah berhasil menangkap, petugas justru menganiaya dengan memukul mereka. Dalam kondisi bertelanjang dada, mereka kemudian digelandang ke Polda Metro Jaya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya