- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Maraknya peredaran narkoba saat ini tidak hanya menargetkan anak muda atau kalangan dewasa sebagai target sasarannya. Bahkan kini barang mematikan itu sudah mulai meracuni anak di bawah umur.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal (Pol) Budi Waseso menjelaskan bagaimana cara bandar narkoba membuat anak TK mengkonsumsi barang haram tersebut.
"Jadi anak kecil itu, memang sedang aktif-aktifnya. Senang lari-larian, ketika mereka merasa lelah dan haus, di sana sang bandar menyelipkan narkoba ke dalam minuman mereka," kata Budi di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2015.
Budi juga mengatakan, untuk pertama ali anak itu diberikan secara gratis. Tapi begitu sudah ketagihan, anak yang kecanduan itu disuruh membayar. Ketika sang anak tak mampu membayar, maka sang bandar mengajarkan anak untuk membawa barang berharga di sekitarnya.
"Ketika sudah mulai ketagihan, anak disuruh membayar. Jika tak punya uang, si bandar akan menanyakan, apa orangtuamu punya jam, punya handphone, atau barang berharga lainnya, sini di tukar saja dengan ini. Dari situ sang anak mulai terbiasa mencuri," kata pria yang akrab disapa Buwas ini.
Buwas juga mengatakan, saat ini peredaran narkoba sudah dikemas dalam bentuk yang beragam, bahkan kini muncul jenis narkoba yang sangat sulit dikenali karena bentuknya yang menyerupai tissue.
"Sekarang peredaran narkotika sudah berbagai macam bentuknya, ada yang menyerupai perangko, ada juga yang seperti kertas tissue, jadi kalo dicelupkan di air putih pun sudah tak ketahuan, karena tak mempengaruhi warna dari air itu sendiri," ujarnya.
Seperti diketahui, saat ini narkoba sudah menjadi ancaman serius bangsa Indonesia. Lebih dari 4 juta jiwa mati sia-sia karena barang haram ini. Presiden melalui Menteri Hukum dan HAM telah mencanangkan Program Rehabilitasi 100 ribu penyalahguna Narkoba.
Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR
'Penjara kita itu mayoritas diisi terpidana narkoba.'
