Cara Ahok Pancing Pekerja Swasta Pindah Kerja ke BUMD

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki alasan sengaja pergi ke Singapura hanya untuk berburu
curriculum vitae
Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten
(CV) atau riwayat hidup para profesional muda Indonesia yang bekerja di Singapura untuk diajak bekerja di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI.

Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, dengan mengajak para WNI yang tinggal di Singapura untuk kembali ke Indonesia dan bekerja di BUMD, ia sebenarnya 'memancing' juga para profesional muda yang bermukim di negara sendiri untuk mau bekerja di BUMD.

Beli Properti Bisa untuk Rumah Tinggal Sekaligus Investasi Jangka Panjang

"Selama ini profesional muda di negara kita menganggap kerja di BUMD itu enggak bagus," ujar Ahok di RPTRA Cililitan, Jakarta Timur, Kamis, 22 Oktober 2015.

Bila para profesional muda Indonesia melihat dirinya yang sampai rela pergi ke Singapura untuk berburu CV para WNI yang bekerja di sana untuk diajak bekerja di BUMD, Ahok mengatakan, ia berharap agar para profesional muda Indonesia pada akhirnya bisa melihat bahwa BUMD sebenarnya adalah perusahaan yang bergengsi pula.

BUMD-BUMD di Jakarta ditunjuk untuk mengerjakan banyak proyek besar seperti pembangunan moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), hingga rusunawa Wisma Atlet.

Dengan begitu, Ahok mengatakan, para profesional muda di negara sendiri seharusnya mau menyalurkan kemampuannya di BUMD untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI menyelesaikan proyek pembangunannya.

"Kalau ada pancingan begini, profesional yang bagus-bagus yang kerja di swasta seharusnya mau (pindah bekerja) ke BUMD kita," ujar Ahok.

Seperti diketahui, usai kembali dari kunjungan kerjanya selama dua hari di negara Singapura, Ahok mengungkap bahwa di hari pertama, usai bertemu para WNI di Kedutaan Besara Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura, ia berhasil mengumpulkan tak kurang dari 100 CV yang kemudian diserahkan ke BUMD-BUMD milik DKI.

"Malam itu langsung saya tinggalkan mereka (WNI yang menyerahkan CV) dengan direktur-direktur utama kita," ujar Ahok di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Oktober 2015.

Sebagai informasi, tiga direktur utama BUMD turut serta dalam kunjungan kerja Ahok ke Singapura. Mereka adalah Dirut Bank DKI Kresno Sediarsi, Dirut PT Jakarta Propertindo Abdul Hadi, dan Dirut PT Jakarta MRT Dono Boestami.

Ahok berencana menggabungkan BUMD-BUMD itu menjadi satu perusahaan holding manajemen aset. Bila sudah terbentuk, perusahaan itu akan berupa perusahaan publik. Sifatnya yang terbuka membuat setiap arah perusahaan ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Ahok melakukan hal ini agar segala program pembangunan DKI yang diinisiasi di masa kepemimpinan dirinya tidak akan terganggu bila ia tidak terpilih lagi sebagai Gubernur di Pemilihan Gubernur DKI 2017.

"Saya lagi siapkan, justru kalau saya tidak terpilih lagi, kita mesti patungan rame-rame di perusahaan manajemen aset ini," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya