- Danar Dono - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Puluhan warga kompleks Zeni, Mampang, Jakarta Selatan memblokir akses masuk ke perumahan mereka. Hal itu dilakukan untuk menghadang anggota TNI dari Kodam Jaya yang berencana melakukan penggusuran.
Penutupan akses masuk menuju kompleks itu sudah berlangsung sejak pagi. Puluhan warga yang sebagian besar adalah purnawirawan TNI menutup akses masuk dengan menggelar doa bersama. "Ini peserta semua warga kita, kita menolak pengosongan sepihak," kata Bogie, perwakilan warga, Senin, 26 Oktober 2015.
Menurut Bogie, warga menolak digusur dari kompleks tersebut karena Kodam Jaya tak memiliki hak atas rumah yang selama ini mereka tempati. "Kami di sini membangun rumah dari hasil kami sendiri, gotong royong," katanya menambahkan.
Ia mengatakan, jika memang kompleks itu adalah aset milik Kodam Jaya, seharusnya sejak dulu Kodam Jaya turut andil dalam pembangunan di perumahan tersebut. "Ini jalan kompleks saja kita urunan mas, yang ngerjain juga Pemda, bukan dari mereka (Kodam Jaya)."
Sebelumnya, pihak Kodam Jaya mengklaim tanah dan bangunan di perumahan tersebut merupakan aset milik TNI AD. Di sisi lain, warga menyatakan, asal-usul tanah dan bangunan yang mereka tempati bukan berasal dari anggaran TNI AD, melainkan dari pengumpulan uang saku anggota Batalion Yon Zikon 1 (sekarang Yon Zikon 11) pada pelaksanaan proyek pemerintah sekitar 1959-1962.
(mus)