Rekaman Detik-detik Leopard Pasang Bom di Alam Sutera

Polisi Ungkap Pelaku Bom Alam Sutera
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Leopard Wisnu Kumala (29), pelaku pembom di Mall Alam Sutera ternyata sudah dicurigai polisi sejak penemuan bom pertama yang dia pasang pada 6 Juli 2015.

Satu rangkaian bom berdaya ledak tinggi jenis triacetone triperoxide peroxyacetone (TATP) di pasang Leopard di rak barang-barang mudah terbakar dan beracun di dalam Mal Alam Sutera. Tapi bom tidak meledak.

Bom di Alam Sutera Terkait Radikal China? Ini Kata Polisi

Rekaman CCTV saat Leopard pasang bom .

Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, bom sengaja diletakkan Leopard di antara kaleng-kaleng obat pembasmi nyamuk agar ada efek tambahan gas beracun dan efek ledakan yang berdampak luar biasa. Tapi bom justru tidak meledak.

Krishna mengatakan, sejak teror pertama Leopard sudah mengirim ancaman melalui surat elektronik kepada menajemen Mal Alam Sutera. Leopard meminta 100 bitcoin atau uang digital setara Rp350 Juta. Atau kalau tidak mal akan diledakkan.

Tapi pengelola Mall Alam Sutera tidak pernah menggubris ancaman Leopard, meski benar ditemukan ada bom di antara rak-rak pembasmi serangga. Polisi kemudian mulai melakukan penyelidikan.

Tidak berhasil mendapatkan uang dari Mall Alam Sutera, Leopard kemudian melakukan teror kedua. Dia pasang bom pada 9 Juli 2015 di toilet laki-laki di dalam mal dan meledak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Akibat ledakan bom yang dipasang Leopard, dua unit ruang toilet rusak. Polisi menemukan sisa serpihan bom berupa kabel-kabel, baterai dan serbuk.

Pembom Alam Sutera Terinspirasi dari Ledakan di ITC Depok

Kondisi ledakan di toilet mal Alam Sutera

Polda Metro Jaya kembali melakukan indentifikasi dan memastikan ledakan disebabkan karena bom rakitan. Pelacakan dilakukan dan tim gabungan khusus dibentuk.

"Tim ini dibuat amat silent, kami gunakan silent operation, dan memang sama sekali tak pernah dikabarkan ke media," ujar Krishna.

Sementara itu, Leopard masih tetap yakin aksinya tidak pernah diketahui. Dia tetap bisa mendapat keuntungan dari teror yang dia tebarkan.

Pada pertengahan Oktober 2015, Leopard kembali meletakkan bom di toilet kantin karyawan Mall Alam Sutera. Tapi bom rakitan dengan jenis yang sama tidak meledak.

Kerja keras polisi terus dilakukan sejak ledakan pertama. Tim khusus kemudian dibagi-bagi. Ada yang bertugas mencari saksi dan memintai keterangan hingga 100 saksi. Kemudian ada tim analis bom, bahkan ada tim penganalisa rekaman CCTV, serta tim yang khusus menganalisa parkiran motor dan mobil di Mall Alam Sutera.

"Kami memeriksa banyak sekali rekaman Kamera CCTV, termasuk membongkar CCTV toko-toko," ungkap Krishna.

Sampai akhirnya menemukan seorang mencurigakan yang tampak di rekaman CCTV. Dia terlihat di berbagai rekaman Kamera CCTV Mall Alam Sutera pada 6 Juli 2015 dan 9 Juli 2015. Kecurigaan polisi kemudian mengerucut terhadap lelaki yang belakangan diketahui Leopard.

Polisi merangkum seluruh perjalanan Leopard di Mall Alam Sutera pada 6 Juli 2015, mulai dari masuk, menaruh bom, lalu keluar. Bahkan polisi membuat denah perjalanan Leopard.

"Tapi sampai dapat Leopard yang mencurigakan itu, kami meneliti berbagai orang mencurigakan dulu di CCTV," kata Krishna.

Dari rekaman CCTV itu, kemudian polisi mengambil kesimpulan bahwa Leopard tidak naik mobil atau motor saat datang ke Mall Alam Sutera.

Bom di Mall Alam Sutera Sensitif dan Tak Stabil

Polisi mengambil kesimpulan, Leopard tinggal atau berada tidak jauh dari Mall Alam Sutera. Karena uang yang dia inginkan dari pengelola Mall Alam Sutera tidak didapat, Leopard kembali menyiapkan aksi lanjutan.

Bom meledak di Mal Alam Sutera, Tangerang, Kamis (28/10/2015).

Pada Rabu 28 Oktober 2015, Leopard kembali meletakkan bom di toilet Kantin Karyawan Mall Alam Sutera dan meledak. Satu karyawan mengalami luka di kaki kiri akibat bom ini.

Tim gabungan yang terdiri Polres Kota Tangerang, Polda Metro Jaya dan Densus 88 lansung melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Dari jenis bom yang meledak, mereka memastikan, pelaku adalah orang yang sama.

Setelah ledakan keempat tersebut, polisi yang telah mencurigai Leopard sejak lama kemudian melakukan penangkapan. Leopard ditangkap saat masih berada di Mall Alam Sutera.

"Makanya kami bisa cepat meringkusnya, tidak lebih dari dua jam, soalnya kami sudah mencurigai," kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian kepada wartawan.

Setelah melakukan penangkapan, polisi bergegas ke rumah Leopard di Serang dan menemukan satu rangkaian bom yang rencananya akan diledakkan lagi di Mall Alam Sutera. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya