- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Aksi demonstrasi ribuan buruh yang tergabung dari berbagai aliansi di depan Istana Negara dibubarkan paksa oleh polisi. Hal itu dilakukan lantaran sudah di luar batas waktu yang ditetapkan.
Sebelumnya, negosiasi sendiri telah diupayakan kepolisian sebelum akhirnya aparat menempuh jalur bubar paksa.
"Kita sudah lakukan negosiasi, ini sudah 19.54 WIB, seharusnya semua sudah harus steril pukul 18.00. Kami harus lakukan tindakan tegas, berbagai tahapan sudah kami tempuh," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol M. Iqbal saat diwawancarai VIVA.co.id, Jumat 30 Oktober 2015.
Berbagai upaya yang sudah dilakukan dikatakannya mulai dari negosiasi yang panjang, penyemprotan air dengan water canon ke arah buruh, hingga tembakan gas air mata.
"Teman-teman (buruh) kini sudah bergerak mundur, beberapa dari mereka memang kena tembakan gas air mata, kami sudah mengatisipasi karena kami menerjunkan tim yang melakukan pelayanan medis," kata dia.
Alasan kuat lainnya yang dilakukan polisi membubarkan demo buruh karena para pengunjuk rasa juga melakukan ancaman untuk menginap hingga pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah No. 28 soal pengupahan.
"Mereka tidak bisa memaksakan kehendak begitu saja, semua harus taat aturan," ujarnya.
LBH Jakarta Tuding BAP Palsu Dibuat Bagi 26 Terdakwa Aktivis
Pengacara terdakwa menduga tidak ada pemeriksaan sebagai dasar BAP.
