- Reuters
VIVA.co.id - Lokasi penemuan jasad AAP (12) - korban perkosaan dan pembunuhan - di areal Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Perhutani Tenjo, Jasinga, Bogor, Jawa Barat, merupakan rute yang tidak biasa dilewati oleh masyarakat di tengah hutan.
Jarak antara lokasi hilangnya korban dengan tempat ditemukannya jasad korban juga dinilai cukup jauh. Hal tersebut menjadi kesulitan tersendiri bagi pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.
"Saya sudah perintahkan, urut kembali semua, dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan, kemudian dari TKP hilangnya korban, ini cukup jauh jaraknya, antara Jakarta ke Bogor, dan tingkat kesulitannya juga lebih ada," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, di Mapolda Metro Jaya, Minggu 1 November 2015.
Krishna juga mengatakan, sampai saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Petugas kepolisian Polres Bogor dan Polda Metro Jaya telah melakukan penyelidikan bersama atau Joint Operation untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap siswi kelas VII MTs Bendungan Hilir (Benhil).
"Hari ini kita kembali turun lagi ke TKP Jasinga Bogor, ini untuk meresapi lokasi temuan, bagaimana mayat korban bisa berada di sana. Rutenya akan napak tilas, kami sebut rute ulang, ini yang belum dilakukan," ujar Krishna.
Meskipun menemui kesulitan tersendiri, Krishna optimis dapat mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
"Insya Allah kami yakin, dengan daya dan upaya, dengan doa warga Jakarta, dengan rahmat Allah, kami yakin kasus ini akan terungkap," ujarnya.
Seperti diketahui, Jumat 23 Oktober lalu, AAP ditemukan tidak bernyawa di areal Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Perhutani Tenjo, Jasinga, Bogor, Jawa Barat. Remaja yang bertempat tinggal di kawasan Benhil itu ditemukan dalam kondisi kepala penuh luka.
Sebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumahnya pada Kamis 22 Oktober sore, dengan alasan ingin ke rumah temannya. Dengan alasan itu, ibu korban tidak melaporkan kehilangan ke polisi. (ren)
