Cara Polisi Ajari Anak TK dan SD Jauhi Predator Seks

Ratusan anak TK dan SD
Sumber :
  • VIVA.co.id / Muhammad Iqbal

VIVA.co.id - Predator seks mengincar anak-anak sebagai korban dalam kejahatan seksual. Dalam beberapa kasus yang diungkap polisi, pelakunya merupakan orang terdekat korban.

Bejat, Ayah di Depok Cabuli Dua Balitanya di Sofa

Polisi saat ini tengah gencar melaksanakan program-program atau kegiatan yang bertemakan keamanan bagi anak-anak. Seperti rumah aman anak yang digulirkan oleh Polda Metro Jaya. Untuk ini, di masing-masing kelurahan ditunjuk satu rumah warga untuk ditetapkan sebagai rumah aman anak, dengan ditandai stiker 'tempat aman anak'.

Kemudian polisi juga gencar mengkampanyekan bagaimana cara anak agar terhindar dan mencegah tindakan kejahatan pada anak. Seperti yang dilakukan Polsek Tambora, melakukan kampanye perlindungan anak ke sekolah di wilayah Tambora.

Baca juga:

Gembok Sel Ringkih, Tersangka Kasus Pencabulan Kabur

Kegiatan yang berlangsung, Rabu, 3 November 2015, ini disertai dengan drama yang diperankan oleh petugas dari Polsek Tambora dan disaksikan oleh ratusan anak-anak di Sekolah Candra Naya, Tambora.

Anak-anak terlihat sangat antusias saat menyaksikan polisi dan polwan memerankan seorang anak SD, dan memeragakan bagaimana anak-anak melakukan tindakan preventif apabila bertemu orang yang tidak dikenal.

Polisi memeragakan jika ada orang yang tidak dikenal memberi sesuatu, anak-anak harus menolak supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolsek Tambora, Komisaris Wirdhanto, menuturkan bahwa hal ini adalah bagian dari rangkaian kampanye stop kekerasan anak yang dilakukan oleh Polri.

Pihaknya melakukan roadshow keliling sekolah di wilayah Tambora, bekerja sama dengan pihak sekolah untuk melakukan kampanye 'stop kekerasan anak'.

Kabur saat Disidang, Napi Narkoba Ditangkap di Rumah Istri

"Targetnya anak TK dan S. Kita mengajari, memeragakan bagaimana anak-anak menghadapi situasi tertentu. Seperti jika bertemu dengan orang yang tidak dikenal, jangan mau dipegang dan diraba. Apabila dipaksa seseorang, bagaimana anak menyikapinya," ujar Wirdhanto.

Baca juga:

Khusus di wilayah Tambora, belum mencatat adanya kasus kekerasan terhadap anak. Namun demi tindakan pencegahan dan menyikapi maraknya kekerasan terhadap anak di wilayah DKI, maka kegiatan itu menurut Wirdhanto merasa sangat penting bagi keselamatan anak.

Dia menjelaskan, ada beberapa imbauan yang diberikannya kepada anak-anak sekolah dasar tersebut, di antaranya:

1. Apabila ada orang asing atau tidak dikenal memberikan makanan minuman, siswa tidak boleh menerima.

2. Langsung lapor ke orangtua bila tubuh mereka diraba-raba atau disentuh oleh orang yang tidak dikenal.

3. Apabila ada orang asing memaksa untuk ikut, anak-anak tidak boleh ikut dan bahkan harus berteriak meminta pertolongan.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya