Ahok Minta CPNS DKI Tak Takut Laporkan Atasan yang Curang

Pelantikan PNS DKI di Monas oleh Ahok
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta, para CPNS yang baru diangkat untuk berani melaporkan kecurangan yang dilakukan atasannya.

Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November

"Saya harap bapak ibu yang sudah mendapat CPNS ini kembali ke SKPD-nya harus kerja lebih baik dan harus berani melaporkan kepada kami kalau atasannya masih bermain. Mumpung saya masih jadi gubernur, tidak mungkin atasan bapak ibu berani pecat," ujar Ahok dalam acara pengangkatan 3.257 tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) DKI Jakarta di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 11 November 2015.

Ahok menegaskan, para CPNS ini bisa melaporkan kecurangan yang dilakukan atasannya tanpa perlu menyebutkan identitasnya. Jika terbukti berbuat curang, Ahok tak segan akan segera memberhentikan pejabat DKI yang curang.

Prijanto Klaim Keluarga Bung Hatta Sesali Tutur Kata Ahok

"Kalau memang takut SMS, takut apa-apa, surat kaleng saja. Surat kaleng pun kami teliti. Begitu kami lihat ada bukti, kami pasti berhentikan sebagai PNS. Terus tanpa hormat," ujarnya menegaskan. 

Hal serupa juga akan berlaku bagi CPNS yang melakukan perbuatan curang. Mereka bisa kehilangan statusnya sebagai CPNS, bila melakukan tindakan negatif.
Banyak Lawan di Pilkada DKI, Ahok Tak Masalah

"Begitu jadi CPNS hore, merdeka, potong kambing, pesta pora, ya jangan dulu. Baru C lho, belum PNS kan. Ya malah sekarang bukan cuma hilang C, bisa empat huruf hilang, CPNS-nya hilang semua," ujarnya mengancam.

Ancam Wali Kota

Ahok juga mengingatkan kepada para wali kota di seluruh Jakarta, terkait tindakan asisten pemerintah (aspem). Ahok menegaskan tidak segan-segan untuk memecat wali kota yang membiarkan aspem menggangu para lurah.

"Tadi pagi baru saya ancam wali kota, kalau aspem Anda yang satu ini terus mengganggu lurah, misalnya lurah minta si A jadi pegawainya, dia kirim yang malas dari daerah lain, dia yang akan saya pecat. Kira-kira seperti itu," ujarnya.

Menurut Ahok, jika ibarat sepak bola, dirinya adalah seorang pelatih dan para wali kota adalah para pemainnya. Sebagai seorang pelatih sepakbola, apabila pemain tidak bisa diatur, sampai menimbulkan kegagalan sehingga tidak bisa memberikan kemenangan, maka pemain harus diganti.

"Jadi tidak boleh mengganggu lurah. Prinsip kita seperti main bola. Kalah menang pelatih yang menentukan."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya