Sudah Ada Potential Suspect Pembunuh Siswi MTs Benhil

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Krishna Murti
Sumber :
  • Danar Dono

VIVA.co.id - Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus kamatian siswi Madrasah Tsanwiyah (Mts) Al Mubarok, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, bernama AAP (12), yang mayatnya ditemukan di kawasan hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat. Polda Metro Jaya dan Polres Bogor bekerjasama untuk mengungkap kematian bocah malang ini. 

Usai Bunuh Ponakan, Rizal Mengaku Baru Kubur Teman

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan, saat ini penyidik sudah mendapatkan perkembangan yang cukup signifikan terkait kasus ini.

"Kami sudah dapat progres yang signifikan, mengapa Jasinga ini menjadi lokasi pembuangan mayat korban. Analisa yang kami bangun ada keterkaitan mengapa Jasinga dipilih sebagai lokasi tempat pembuangan," ujar Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis 12 November 2015.

36 Adegan RZ Perkosa dan Bunuh Ponakan di Hutan Jasinga

Krishna menjelaskan, penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan forensik atau Labfor. Nantinya akan dicocokkan dengan saksi yang berpotensial menjadi tersangka (potensial suspect).

"Kami menunggu hasil DNA, apabila hasilnya menunjukkan hasil yang identik dengan salah satu dari beberapa potensial suspect yang kami sedang dalami, maka kami akan lakukan upaya paksa," jelasnya.

Sandiwara Ipar Usai Perkosa dan Bunuh Siswi MTs di Jasinga

Saat ini terus dilakukan pengumpulan bukti-bukti lain. Menurut Krishna, Polda Metro Jaya dan Polres Bogor serius menangani kasus ini. Pelimpahan tentu akan dilakukan bila eksekusi korban dilakukan di luar wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Kami serius tangani ini karena korban warga Jakarta, meskipun mayat ditemukan di Bogor. Meski nanti fakta-fakta yang kami temukan korban ternyata dieksekusi bukan di wilayah hukum Polda Metro Jaya, kami akan berkoordinasi dan akan melimpahkan berkasnya ke siapapun," ujarnya.

Krishna menambahkan, pengungkapan kasus ini untuk membuat terang peristiwa pembunuhan ini dan tentunya perlindungan terhadap anak.

"Yang penting adalah kami membantu Polres Bogor untuk mengungkap kasus ini, apalagi mengingat laporan polisinya dibuat orangtuanya di Jakarta dan korban adalah warga Jakarta," katanya.

Dia pun berharap agar kasus ini semoga terungkap dan hasil DNA identik dengan potensial suspect.

"Kalau hasilnya keluar, kami berdoa hasilnya identik, kalau tidak identik kami cari bukti lain untuk terduga lain yang kita dalami, kaitannya sudah kita tarik. Itu lebih kepada petunjuk, belum alat bukti. Kami butuh alat bukti untuk menetapkan orang jadi tersangka," katanya.

Sebelumnya, pada Jumat pagi, 23 Oktober 2015 warga Desa Panggaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dihebohkan dengan penemuan mayat perempuan. Jenazah bocah perempuan itu ditemukan tergeletak mengenaskan di tengah hutan milik Perhutani.

Setelah diselidiki, ternyata jasad itu adalah APP. Bocah itu dikenali keluarga saat berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Korban adalah siswi kelas 1 di MTS Al Mubarok, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya