Ahok Hentikan Bantuan Uang Tunai Bagi Korban Banjir

Pengungsi Banjir di Stadion Tugu Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah
- Pemerintah Provinsi DKI tidak akan lagi memberi bantuan secara tunai kepada warga terdampak bencana banjir mulai tahun ini.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk penyaluran bantuan korban banjir.

Beberapa Ruas Jalan Jakarta Tergenang Air Usai Diguyur Hujan

Penyaluran dilakukan melalui kartu uang elektronik bernama e-Natura yang diberikan kepada masing-masing Kepala Keluarga (KK) di daerah terdampak bencana.

"Jadi saya bisa lacak Anda (korban musibah banjir) yang terima bantuan. Kalau Anda sembarangan gunakan dana bantuan, saya bisa tarik kartu Anda," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa, 17 November 2015.

Katulampa Siaga I, Jakarta Tak Akan Diterjang Banjir Besar

Ditemui di tempat terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Bambang Surya Putra mengatakan, dengan kartu e-Natura, warga tidak bisa membelanjakan uang bantuan di sembarang tempat.

Pemerintah Provinsi DKI bermaksud untuk tetap menjaga pergerakan roda ekonomi di daerah bencana. Kantor wilayah seperti Kelurahan dan Kecamatan, akan mendata toko atau warung yang masih bisa beroperasi di daerah bencana.

Pihak bank, kemudian membantu pemasangan alat Electronic Data Capture (EDC) di sana. Warga hanya bisa menggunakan kartu e-Natura mereka di tempat-tempat yang memang menerimanya.

"Kita melibatkan warung-warung di sekitar tempat bencana yang masih bisa dipakai berjualan," ujar Bambang.

Selain lokasi penggunaan, barang-barang yang bisa dibeli korban banjir juga ditentukan. Bambang mengatakan pemerintah memetakan beberapa warung dan toko di lokasi bencana. Di masing-masing warung, ditentukan beberapa jenis barang yang bisa dibeli.

"Jenis barang yang bisa dibeli antara lain perlengkapan mandi, bahan makanan, pengisian tabung gas, peralatan kebersihan, hingga pakaian. Rokok tentu tidak boleh dibeli dengan e-Natura. Barang yang bisa dibeli di tiap warung berbeda," ujar Bambang.

Bambang mengatakan pelaksanaan metode Cash Transfer Program (CTP) seperti ini sudah pernah dilakukan untuk membantu warga korban musibah kebakaran Pasar Senen tahun lalu.

Pada tahun ini, BPBD akan memetakan daerah-daerah terdampak banjir parah bila banjir kembali terjadi, kemudian bekerjasama dengan Dinas Sosial menurunkan bantuan ke lokasi, termasuk melaksanakan program e-Natura.

"Kita akan berikan kartu uang elektronik dengan saldo antara Rp700-900 ribu sesuai kebutuhan setiap kepala keluarga yang nanti didata," ujar Bambang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya