- @tmcpoldametro
VIVA.co.id - Pihak bus Transjakarta memberikan penjelasan terkait dengan tewasnya seorang mahasiswi karena tertabrak di Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu pada Jumat siang, 20 November 2015.
Sebelumnya, seorang mahasiswi bernama Annisa Sholihah (22) tewas usai ditabrak bus Transjakarta bernopol B-7125-TGB yang dikemudikan oleh Sigit Hartoyo Darmawan (39), warga Seren Gebang, Purworejo, Jateng. Annisa meninggal saat menuju rumah sakit.
Direktur Utama Transjakarta, AN Kosasih mengatakan, kronologi kejadian adalah ada dua orang yang ingin menyeberang jalan di depan Kampus LIPIA.
"Mereka akan menyeberang melalui jalur Transjakarta pada saat bus yang dioperasikan oleh operator PT Jakarta Trans Metropolitan (JTM) dengan nomor bodi JTM 064 sedang berjalan," kata Kosasih dalam keterangannya.
Kosasih melanjutkan, menurut laporan dan foto di lapangan, mereka menyeberang sebenarnya tidak di zebra cross atau tempat penyeberangan yang benar.
"Pada saat mereka akan menyeberang, pengemudi bus telah melihat dan menginjak rem sambil mengklakson. Karena diklakson, satu menyeberang berhenti dan yang satu lagi tetap melompati separator dan tetap mencoba menyeberang," ujar Kosasih.
Kosasih menuturkan, mungkin karena korban tidak bisa menghentikan langkahnya sehingga korban terus melangkah cepat ke tengah jalur bus Transjakarta.
"Karena selalu ada jarak beberapa meter antara menginjak rem dan bus benar-benar berhenti, maka penyeberang tersebut tetap tertabrak oleh bus Transjakarta meskipun sudah menginjak rem," tuturnya.
Kosasih menambahkan, bus Transjakarta tersebut berjalan dengan kecepatan normal karena di dalam jalur busway tidak boleh berjalan dengan kecepatan lebih dari 50 km.
"Tetapi tetap saja bus tidak bisa berhenti mendadak jika tiba-tiba ada orang yang berlari atau melompat ke depan bus yang sedang berjalan," ungkapnya.
Untuk itu, Kosasih sangat menyarankan agar para pejalan kaki haurs berhati-hati dalam menyeberang. Gunakan zebra cross, karena akan semakin banyak bus berjalan di Koridor 6 nantinya.
"Operator harus bertanggung jawab penuh apabila ini adalah benar kesalahan pengemudi. Kami sedang menyelidiki hal tersebut dan siap memfasilitasi apabila dibutuhkan penyidikan kepolisian atau antara operator dengan keluarga penyeberang yang tertabrak," tuturnya.
Mengenai kecelakaan tersebut, pihaknya sangat berduka dan menyesali terjadinya kecelakaan tersebut.
"Kami berharap ke depannya para penyeberang bisa lebih berhati-hati dan kami sangat mendukung untuk dapat segera dibangun fasilitas penyeberangan yang lebih baik di area tersebut yang memang banyak penyeberangnya," kata Kosasih. (ase)
Imbas Demo 4 November, TransJakarta Perpendek Rute
Banyak yang berharap demo ini berjalan damai.
