VIVA.co.id - Polresta Bekasi sudah bersiaga sejak pagi, mengantisipasi pergerakan aksi mogok nasional yang dilakukan para buruh, khususnya di wilayah Kabupaten Bekasi.
Kapolresta Bekasi, Kombes (Pol) Awal Chairuddin, mengatakan ada sekitar 1.645 personel gabungan dari Polres, Polsek dan Polda disiagakan di seluruh kawasan industri Kabupaten Bekasi.
"Anggota kami fokus di setiap kawasan, terutama pintu gerbang tol. Selain itu jembatan penyeberangan dan tempat keramaian lainnya," jelas Kapolres, Selasa, 24 November 2015.
Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Bekasi, Iptu Makmur menambahkan, para personel juga disiagakan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi.
"Tercatat 56 titik pengamanan yang utama, gerbang pintu tol, titik kumpul buruh dan 14 kawasan industri yang ada di Kabupaten Bekasi," kata Makmur.
Sementara itu, pantauan di Kawasan MM2100, massa buruh masih nampak sepi dan hanya terlihat personel kepolisian berjaga di kawasan tersebut.
"Dimana-mana juga masih sepi, belum ada massa buruh," kata Makmur.
Intimidasi Bupati Bekasi
Menurutnya, isi dari surat edaran itu menjelaskan supaya pengusaha tidak mengizinkan para buruh melakukan mogok nasional. Selain itu juga, Bupati Bekasi meminta kepada pihak perusahaan tidak membayar upah selama buruh mengikuti mogok kerja.
Diakui Budi, saat ini sudah ada beberapa perusahaan menerima surat edaran dari Pemerintah Bupati Bekasi maupun pihak Kepolisian yang isinya menolak pemberian izin mogok nasional kepada buruh.
Selain itu juga ada beberapa spanduk yang sudah dipasang namun dicopot yang diduga oleh aparat keamanan.
"Mereka memprovokasi para pengusaha untuk tidak mendukung mogok nasional ini," jelasnya.