Ahok Ngamuk, Usir Lurah dan Camat yang akan Dilantik

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id
Underpass Gembrong Tergenang, Teknisi Jadi 'Kambing Hitam'
- Puluhan calon lurah dan camat yang telah berkumpul di Balai Agung Balai Kota DKI tiba-tiba berjalan keluar dari auditorium utama di kompleks Balai Kota DKI itu.

Mereka sedianya hendak dilantik bersama para pejabat eselon non-wilayah. Tapi, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, meminta mereka meninggalkan lokasi pelantikan.

Palsukan Absen, Ahok Pecat Lurah Kartini

"Mohon maaf, (pelantikan) lurah dan camat batal," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki di hadapan para calon pejabat yang akan dilantik, Jum'at, 27 November 2015.

Sebelumnya, Ahok bersama jajaran pejabat tinggi Pemerintah Provinsi DKI berdiskusi sebelum acara pelantikan dimulai. Mereka adalah Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Daerah Saefullah, Kepala BPKAD DKI Heru Budi Hartono, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika. Para pejabat berdiskusi di ruang rapat pimpinan yang tak jauh dari lokasi pelantikan.

Teriak Ahok ke Pejabat Terima Suap Calo Tanah

Karena diskusi itu, jadwal pelantikan sedikit molor. Ahok yang dijadwalkan memulai pelantikan pada pukul 14.00 WIB, baru tiba pada pukul 14.30 WIB.

Setibanya di depan Balai Agung, Ahok tidak segera memulai rangkaian pelantikan. Dengan nada serius, ia terlihat berbincang dengan Sekda dan Kepala BKD.

"Ini enggak bisa, ini," ujar Ahok kepada Kepala BKD.

Ahok menunjuk-nunjuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) berpakaian jas putih yang menandakan mereka pejabat wilayah, yang telah berbaris rapi di salah satu sisi Balai Agung, sejajar dengan para pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

"Batalin (pelantikan) lurah dan camat. Kita tidak pernah diskusikan hari ini ada pergeseran jabatan lurah dan camat," ujar Ahok.

Kepala BKD tampak memberi penjelasan. Ahok, kemudian bergegas ke depan para pejabat yang siap dilantik. Tanpa dibantu protokoler, ia segera mengambil pengeras suara, meminta para calon lurah dan camat yang telah berbaris untuk keluar.

"Saya tidak suka. Setiap saya melantik, ada lurah dan camat yang ikut dilantik. Mohon maaf saya bubarin langsung," ujar Ahok.

Ahok mempermasalahkan disusupkannya PNS untuk ia lantik sebagai pejabat di setiap pelantikan yang ia lakukan.

"Saya mau kontrol (pejabat yang dilantik) sampai ke pejabat eselon IV, tidak ada satupun nama pejabat yang dilantik yang tidak lewat ke meja saya dulu," ujar Ahok dengan nada tinggi.

Selanjutnya... Anda ngomong saja enggak becus...

Anda ngomong saja enggak becus

Ahok marah

Tidak puas meski para calon pejabat wilayah telah meninggalkan posisinya, Ahok meminta Kepala BKD menyerahkan nama-nama pejabat yang seharusnya ia lantik hari ini berdasar hasil diskusi mereka usai mengevaluasi setiap pejabat berdasar ajuan anggaran SKPD.

"Pergerakan lurah dan camat itu tidak ada. Kita kemarin sudah putuskan seperti itu sewaktu rapat sampai jam 12 malam," ujar Ahok kepada Kepala BKD yang berjalan kepadanya.

Kepala BKD terburu-buru memberikan beberapa lembar kertas. Ahok kemudian membacakan satu per satu nama pejabat. Pejabat yang namanya tidak ia sebutkan diminta untuk segera meninggalkan lokasi.

Di sela-sela mengabsen satu per satu nama pejabat yang akan ia lantik, Ahok sempat menyindir Kepala BKD.

"Ini kacau. Ini seharusnya pekerjaan staf (memastikan nama pejabat yang akan dilantik). Kalau seperti ini, apa gunanya saya punya staf?" ujar Ahok.

Kepala BKD yang berdiri di samping Ahok hanya berdiri dengan tegang. Sesekali, masih terbawa emosi, Ahok 'menyemprot' PNS yang tidak tegas menyebutkan jabatan asal, jabatan baru, dan nama pejabat pengganti mereka.

"Anda ngomong saja enggak becus, gimana mau kerja?" ujar Ahok.

Ia menekankan bahwa pejabat yang ia lantik hari ini, hanya berasal dari SKPD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Dinas Sosial. Sementara, pejabat eselon II yang dilantik hanya Kepala Inspektorat dan Kepala BPLHD.

"Saya tidak mau kecolongan, main lantik-lantik saja," ujar Ahok.

Selesai mengabsen nama semua pejabat baru, Ahok melewati protokol dengan langsung memberi pengarahan. Setelah itu pelantikan dimulai.

Usai memandu pengucapan sumpah dan menyaksikan penandatanganan pakta integritas, Ahok menyalami beberapa pejabat baru. Ia kemudian bergegas kembali ke ruangannya, masih bersama Kepala BKD dan beberapa pejabat utama Pemerintah Provinsi DKI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya