- Twitter cantiknyamae
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mempertanyakan sikap inisiatif yang menurut dia sangat minim ada di dalam diri Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Antonius Kosasih.
Kepada dirut pertama TransJakarta itu, Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan, telah sejak lama ia menginstruksikan pembuatan rencana pengadaan bus sebanyak-banyaknya.
"Saya sudah perintahkan, beli aja ribuan bus, mau bus single, bus apa," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Senin, 30 November 2015.
Ahok mengatakan, pembelian bus dimungkinkan karena operator bisa membeli banyak bus dengan mengandalkan hubungan mereka dengan PT Transportasi Jakarta yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi DKI.
"(Untuk pengadaan bus) operator ngutang ke bank. Kenapa bank mau pinjemin? Karena dia kasih jaminan bisa kembalikan. Dia (operator) dibayar pakai sistem rupiah per kilometer oleh kami (Pemerintah Provinsi DKI melalui TransJakarta)," ujar Ahok.
Hasilnya, operator memiliki banyak bus yang membuat operasional moda transportasi TransJakarta bergantung kepada armada yang dimiliki operator.
Ahok mengatakan, status TransJakarta secara logika seharusnya bisa menggunakan mekanisme serupa untuk melakukan pengadaan. Selain itu, kemungkinan DKI untuk memberikan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada TransJakarta juga seharusnya membuat TransJakarta bisa melakukan pengadaan bus dengan lebih banyak lagi.
"Yang saya pengen, Anda (TransJakarta), mau ajukan PMP Rp3 triliun, Rp5 triliun juga enggak apa-apa. Karena kita juga pengen bikin operasional TransJakarta itu 24 jam," ujar Ahok.
Namun nyatanya, Ahok mengatakan, di dalam penyusunan anggaran 2016, TransJakarta tidak mengajukan anggaran PMP yang besar. Sepanjang 2015, TransJakarta juga hanya mengadakan sebanyak 51 unit bus gandeng bermerek Scania. Pengadaan besar yang diharapkan dilakukan TransJakarta tidak ada dan tidak diajukan.
"Makanya saya bilang, setahun ngapain aja? Janji terus ke saya mau nambah bus, mau nambah bus," ujar Ahok.
Atas dasar itulah, Ahok mengatakan, ia menyatakan rencananya untuk mengevaluasi jajaran direksi TransJakarta. Ahok mengatakan, jajaran direksi selalu menyalahkan operator saat sesuatu terjadi.
Namun, di sisi lain, untuk menjadi pihak yang lebih dominan dalam memberikan pelayanan, direksi TransJakarta tidak mengambil langkah, setidaknya dengan mengajukan PMP yang lebih besar.
"Untuk mengajukan PMP itu sederhana, yang penting Anda usaha. Masa mesti aku cekokin? Masa mesti aku yang pikirin teknis? Masa jadi saya yang jadi direktur BUMD?," ujar Ahok.
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
Ada empat posko yang disiapkan.
