Ambil Alih TIM Terkendala Audit Harga Benda Seni

Pameran Lukisan Spirit Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Pengambil alihan Taman Ismail Marzuki (TIM) dari Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (BPPKJ) kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dibentuk Pemerintah Provinsi DKI tidak berjalan mulus. Hal itu masih terkendala audit terhadap aset-aset kesenian TIM.

Mantan Kepala BPPKJ yang juga anggota Forum Seniman Jakarta (Formanja), Bambang Subekti mengatakan, audit cukup sulit dilakukan karena banyak aset kesenian yang harganya sulit ditaksir. Sebelum audit selesai dilakukan, pengambil alihan belum bisa dilakukan.

"Audit sudah dimulai sebulan lalu dan masih berjalan, ini cukup lama karena ada beberapa aset seperti karya lukisan yang tidak diketahui kisaran harganya. Mungkin minggu depan baru selesai," ujar Bambang usai menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, Senin 1 Desember 2015.

Selain itu, Forum Seniman Jakarta (Formanja) juga menuntut pengembangan Taman Ismail Marjuki (TIM) dalam pembangunan galeri seni lukis dan penataan pujasera.

Ketua Forum Seniman Jakarta (Formanja) KP Hardi Danuwijoyo mengatakan, selama ini kondisi TIM masih kumuh dan kurang tertata. Oleh karena itu, pengembangan yang direncanakan diharap bisa membuat TIM tidak lagi kumuh dengan adanya pujasera yang tidak tertata.

Lalu, Formanja juga mengusulkan pembangunan galeri yang bisa mengakomodir hasil lukisan para seniman di DKI Jakarta. Selama ini, untuk memajang di galeri, umumnya pelukis dikenakan bagi hasil antara 50-60 persen dari nilai penjualan.

Rentan Senasib dengan GBK, DKI Ambil Alih TIM

Aneka jenis minuman keras. (Ilustrasi).

Terbongkar, Jamu Rasa Miras Dijual di Pintu Keluar TIM

Biasanya, pelaku jual miras menggunakan plastik, agar tak mencolok.

img_title
VIVA.co.id
14 Desember 2015