Ahok Ingin Patahkan Stigma PNS Malas dan Korup

Pelantikan PNS DKI di Monas oleh Ahok
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Ahok akan Bongkar Persekongkolan Curang PNS dan Notaris
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan rencananya untuk menggandeng Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi DKI untuk mendampinginya menjadi calon wakil gubernur di Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017.

Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, hal itu dilakukan untuk mematahkan stigma yang beredar di masyarakat yang mengatakan bahwa PNS biasanya adalah orang yang bodoh, pemalas, korup, dan tidak memiliki kemampuan untuk bekerja.

Ahok: Bus Jemputan Bikin PNS DKI Malas

"Stigma itu mau saya patahkan," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Kamis, 3 Desember 2015.

Ahok mengatakan pengalamannya berada di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI selama tiga tahun telah membuktikan hal itu salah. Menurutnya banyak PNS DKI, terutama yang mulai bekerja di tahun 2010, mau bekerja keras dan berkomitmen bekerja dengan bersih di tengah banyaknya peluang menerima sogokan karena bekerja di lingkungan pemerintahan.

Ahok: PNS Muda Sering 'Dibully' Senior di Bus Pegawai

"PNS yang kita terima tahun 2010 itu pintar-pintar semua, bagus-bagus semua," ujar Ahok.

Bila beruntung, Ahok mengatakan, ia bisa menemukan PNS yang memiliki kinerja bagus, kemudian ia pilih menjadi pasangannya. Bila ia dan pasangannya itu terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, Ahok mengatakan, ia kemudian akan sekaligus mematahkan stigma lain yang menyebut bahwa politisi sepertinya, adalah orang yang tidak merakyat.

Ahok mengatakan sejak ia dan Joko Widodo terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI pada tahun 2012, mereka telah membuktikan bahwa kepala daerah bukanlah sosok yang tidak bisa dengan mudah dijangkau oleh rakyat.

"Dahulu mana orang percaya ada gubernur mau blusukan, dijemur setengah mati," ujar Ahok.

Ahok mengatakan Joko Widodo telah membuktikan hal seperti itu bisa terjadi. Sementara, ia membuktikan bahwa pimpinan daerah adalah sosok yang bisa bekerja keras dan bekerja dengan bersih.

"Dahulu juga mana ada orang percaya gubernur mau kerja sampai 13 jam?" ujar Ahok.

Bila ia dan pasangannya yang merupakan PNS DKI terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Ahok mengatakan, pemerintahan pada akhirnya akan berjalan dengan jauh lebih baik. Pemerintah Provinsi DKI dipimpin oleh seorang politisi bersih pekerja keras, didampingi oleh wakilnya yang merupakan PNS yang cerdas dan memiliki pengalaman bekerja langsung di dalam birokrasi pemerintahan.

"Motornya birokrasi itu PNS. Kalau syukur-syukur saya bisa ketemu PNS yang bagus, bisa saya promosikan (jadikan cawagub). Kita akan bilang ke seluruh warga Indonesia bahwa stigma kalian yang mengatakan bahwa PNS itu malas, politisi itu jelek, suka korupsi, itu semua salah," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya