Begini Kondisi Mengenaskan Korban Luka Lift Maut Nestle

Gedung Nestle
Sumber :
  • Irwandi Arsyad - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Korban luka dalam kecelakaan lift maut di Gedung Nestle di Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan membutuhkan perawatan medis selama satu tahun untuk dapat kembali pulih seperti sedia kala.

Menurut Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabidokkes) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Musyafak, kondisi korban luka atas nama Abdul Rahman cukup mengenaskan, karena mengalami retakan di tulang punggungnya.

"Itu jarak jatuhnya 25 meter. Makanya sampai retak begitu," kata Musyafak, Jumat 11 Desember 2015.

Musyafak menuturkan, dalam istilah medis, Rahman didiagnosa menderita fraktur compresi lumbal 1.

Kondisi itu membuat bagian-bagian tubuh Rahman yang terkait tulang belakang tak boleh bergerak dan harus disanggah. "Makanya lehernya juga diberi penyangga itu," kata Musyafak.

Musyafak memperkirakan, penyembuhan untuk fraktur tulang belakang bisa mencapai enam bulan, bahkan hingga satu tahun. Kini Rahman dirawat di RS Siloam TB Simatupang.

Kecelakaan lift jatuh ini terjadi di Lantai 5 Gedung B, perkantoran Arkadia Nestle, Kamis 10 Desember 2015 sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam kejadian ini, dua karyawan meninggal dunia.

Dirut PT Elek Indonutama Jadi Tersangka Lift Maut Nestle
Gedung Nestle

Menguak Tiga Fakta Jatuhnya Lift Maut Gedung Nestle

Tiga orang jadi tersangka karena lalai merawat lift di gedung itu.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2015