Sumber :
- www.redorbit.com
VIVA.co.id
- Merebaknya virus hepatitis di kalangan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, bukan hanya disebabkan oleh sanitasi kampus yang minim. Tapi pola penyediaan makanan di dalam maupun di luar kampus juga harus diperhatikan oleh pihak kampus dan mahasiswa itu sendiri.
Hal itu diungkapkan, Muhammad Firdaos, Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB. Ia mengatakan, mahasiswa IPB bukan hanya dari kalangan ekonomi atas, melainkan dari kalangan ekonomi menengah. Dimana, pola makanan mahasiswa yang ekonomi menengah tidak memperhatikan gizi dan kesehatan makanan tersebut.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Banyak Mahasiswa Kena Hepatitis, Ini Langkah IPB
Hal itu diungkapkan, Muhammad Firdaos, Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB. Ia mengatakan, mahasiswa IPB bukan hanya dari kalangan ekonomi atas, melainkan dari kalangan ekonomi menengah. Dimana, pola makanan mahasiswa yang ekonomi menengah tidak memperhatikan gizi dan kesehatan makanan tersebut.
"Mereka membeli makanan dari kantin di luar kampus yang harganya murah, sehingga mereka tidak memperhatikan gizi makanannya, akibatnya daya tubuh mereka berkurang," ujarnya, Minggu, 13 Desember 2015.
Lebih lanjut ia mengatakan, banyak mahasiswa IPB yang hanya makan dua kali dalam sehari, dan ada juga yang satu kali dalam sehari, jika uang beasiswanya belum cair. "Oleh karena itu, kami mengharapkan pihak kampus melakukan terobosan-terobosan dengan menyediakan kantin murah yah higienis, saat ini hanya ada satu kantin serba murah dan higienis," tuturnya.
Sementara itu, Zulfikar, alumnus mahasiswa IPB, mengatakan, di dalam asrama kampus IPB tersebut, dari berbagai elemen dan dari berbagai daerah bercampur baur. "Mereka ada yang apik dan ada juga yang jorok, namun di dalam asrama dibilang masih bersih karena setiap hari dibersihkan oleh petugas," bebernya.
Namun, dia mengakui, mahasiswa IPB sering membeli makanan dari luar kampus, karena makanan di dalam kampus terbilang mahal buat kalangan mahasiswa. "Jadi kami mendingan beli makanan dari kantin di luar kampus," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Mereka membeli makanan dari kantin di luar kampus yang harganya murah, sehingga mereka tidak memperhatikan gizi makanannya, akibatnya daya tubuh mereka berkurang," ujarnya, Minggu, 13 Desember 2015.
