Sumber :
- VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad
VIVA.co.id
- Warga di Kawasan Jalan Kebagusan III RT 02/06, Kelurahan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dihebohkan dengan penemuan bungkusan menyerupai pocong saat ada penggalian saluran air di daerah tersebut.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Bungkusan dari baju kemeja itu diketahui berisikan tulang belulang. Polisi pun tengah menyelidiki tulang apa yang ditemukan tersebut.
Baca Juga :
Pocong Pasar Minggu Tak Berkafan
Salah satu warga setempat, Amsiyah (40), mengatakan mengetahui adanya penemuan bingkisan kain mirip pocong dari Pihak RT dan RW. Amsiyah mengaku di panggil RT lantaran tempat penemuan tersebut dulu merupakan tanah milik sang kakek.
"Kemarin saya lagi istirahat. Ada yang bilang, ada bungkusan mirip pocong. Awalnya dikira makam. Makanya orang tanya ke saya karena tanahnya dulu punya kakek saya," ujar Amsiyah pada VIVA.co.id, Selasa, 15 Desember 2015.
Setelah dipanggil, Amsiyah langsung menuju lokasi yang hanya berjarak belasan meter dari rumahnya tersebut. Dia pun menegaskan ke Pak RT jika tidak ada makam di bekas tanah milik kakeknya yang sudah di jual 10 tahun yang lalu.
"RT mau nanya ke kita, mungkin ini makam keluarga. Kita jawab kalau dulu itu kebun biasa. Enggak kita makamin apa-apa," kata dia.
Selain itu, ketika sampai di lokasi penemuan bungkisan mirip pocong, dia dan suaminya dipersilakan untuk melihat dulu karena pihak RT khawatir kalau itu makam keluarga.
Dia pun melihat Bingkisan kain dari baju kemeja yang sangat mirip dengan Pocong. Bahkan tali Pocong pun masih ada ketika dilihat.
"Saya dipanggil. Saya lihat langsung. Pas sampai di sana kainnya bukan kain kafan. Tapi kayak baju kemeja dililit, masih ada kancingnya, memang dililit kayak kain kafan. Model nya persis pocong dan masih ada talinya," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kemarin saya lagi istirahat. Ada yang bilang, ada bungkusan mirip pocong. Awalnya dikira makam. Makanya orang tanya ke saya karena tanahnya dulu punya kakek saya," ujar Amsiyah pada VIVA.co.id, Selasa, 15 Desember 2015.
