- Anwar Sadat - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Dua wanita menjadi korban perampok bermodus angkutan kota (Angkot). Keduanya dirampok di lokasi dan waktu yang berbeda. Namun, diperlakukan dengan cara yang sama, disekap dan dibuang di jalanan.
Salah satu korban perampokan dalam angkot, AS (35), menceritakan peristiwa yang dialaminya. AS mengaku, kepalanya sempat dibenturkan ke lantai angkot hingga memar. Kejadian tersebut dialaminya saat menaiki angkot dari Terminal Senen dan diturunkan di Cilincing, Jakarta Utara.
"Waktu itu masih jam setengah enam sore saya naik angkot dari Terminal Senen. Tiba-tiba di tengah jalan saya disekap terus dibenturkan ke lantai angkot. Saat itulah barang-barang saya diminta," ujar AS di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis 17 Desember 2015
Saat itu di dalam angkot hanya ada dia dan seorang penumpang perempuan lagi yang juga menjadi korban perampokan. AS mengaku sempat diajak berputar-putar hingga keluar dari jalur trayek.
"Saya diajak berputar-putar, tapi saat itu saya enggak curiga waktu angkot keluar dari trayek," katanya.
Atas peristiwa tersebut AS harus kehilangan sejumlah uang tunai, kartu identitas, dan ponsel miliknya.
Selanjutnya.. YP disekap dan dibuang...
YP disekap dan dibuang
Tak cuma AS, Hal serupa juga terjadi pada YP (30). Ia mesti kehilangan uang tunai sebesar Rp 200.000, cincin, ponsel, dan uang dalam ATM sebesar Rp 23.750.000. YP menuturkan, pada saat kejadian ia menumpang angkot jurusan Kampung Melayu-Senen dan naik dari depan RS Salemba Carolus sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu di dalam angkot hanya ada dia dan empat orang pelaku lainnya termasuk sopir dan pelaku yang menyamar menjadi penumpang.
"Pas mau turun di halte Slamet Riyadi, tiba-tiba pintu angkot ditutup dan saya disuruh diam. Angkotnya sempat muter-muter, terus tas saya diambil, saya juga dipaksa untuk memberikan ATM saya sekaligus sama pinnya, dan dia berhenti di SPBU untuk transfer uang saya ke dia," kata YP di kesempatan yang sama
Sampai jam dua pagi, lanjut YP, akhirnya Yp diturunkan di Jalan Raya Bogor. "Saya cari tempat terang minta tolong ke warga untuk lapor polisi, kemudian saya diantarkan ke Polsek Ciracas yang kemudian diteruskan ke Polres Metro Jakarta Timur," ujarnya.
Terkait perampokan yang menimpa dua wanita itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Nasriadi mengimbau agar para wanita lebih berhati-hati saat naik kendaraan umum pada malam hari. Nasriadi juga meminta agar kaca angkot dibuat lebih terang.
"Kita juga berharap ada pembagian trayek yang jelas, jadi apabila ada perjalanan yang menyimpang segera minta turun," ujarnya.