- VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id - Kasus kecelakaan yang melibatkan kendaraan umum di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih cukup tinggi. Pihak kepolisian pun mencatat sebanyak 609 kasus kecelakaan kendaraan umum dalam kurun waktu Januari hingga November 2015.
Kepala Subdit Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Budiyanto mengatakan, kendaraan umum tersebut terbagi ke dalam tujuh jenis, seperti kopaja, metro mini, bus, mikrolet, taksi, bajaj, dan omprengan.
Sesuai data kecelakaan yang dihimpun kepolisian, taksi merupakan 'raja' kecelakaan di jalanan karena berada di urutan teratas dengan 183 kasus. Disusul kemudian bus 169 kasus, dan mikrolet 93 kasus. "Sementara metro mini diurutan keempat dengan 62 kasus, lalu kopaja 41 kasus, omprengan 39 kasus, dan bajaj 22 kasus," katanya.
Angkutan umum, terutama metromini, sedang menjadi sorotan. Sebab, pelayanan angkutan umum tersebut jauh dari kata memuasakan dan cenderung membahayakan penumpang.
Seperti diberitakan, Metromini 92 yang dikemudikan Denny Irawan (36) menabrak dua pejalan kaki di Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu 16 Desember 2015 pagi.
Seorang anak, Azam Flamboyan (7), meninggal dunia, sedangkan ibunya, Muntiarsih (35), mengalami luka berat. Sementara itu, Denny Irawan sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Beberapa hari sebelumnya, Metromini B80 jurusan Kota-Kalideres menerobos palang pintu pelintasan kereta api. Akibatnya, bus menabrak KRL, dan 18 menjadi korban termasuk sopir dan kondekturnya.
Selain kendaraan umum, kasus kecelakaan yang melibatkan kendaraan pribadi juga cukup banyak. Faktanya, hingga November 2015 setidaknya telah terjadi 1.646 kasus.
Adapun kuantitas kecelakaan dengan kategori kendaraan beban, seperti truk dan pikap sebanyak 961 kasus kecelakaan. "Kalau kecelakaan dengan sepeda motor diketahui sebanyak 4.992 kasus, dan 583 untuk sepeda angin," katanya.
PKS Bakal Gelar Halal Bihalal Sabtu, Prabowo-Gibran dan Semua Parpol Diundang
PKS akan menggelar acara halal bihalal pada Sabtu, lusa, di kantor DPP PKS. Semua paslon capres cawapres diundang, termasuk parpol
