Ahok: Predator Seks Anak Tak Bakal Bisa Masuk RPTRA

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id
Dua Wanita Dampingi Ahok Resmikan Taman Anak
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI di puluhan titik di Jakarta kerap dijadikan tempat bagi para predator seks anak mencari korban untuk dijadikan sasaran pelampiasan nafsu seksual.

"Bagaimana bisa jadi sarang predator, RPTRA itu sama saja dengan ruang terbuka," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa, 22 Desember 2015.

Sudah 9 Ruang Terpadu Ramah Anak Dibangun di Jakarta Barat

Ahok mengatakan, meski dinamai Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, RPTRA pada dasarnya sama dengan seluruh ruang hijau terbuka di Jakarta.

Malah, Pemerintah Provinsi DKI merancang RPTRA untuk menjadi tempat berkumpul bagi warga di suatu lingkungan tertentu. Bila seorang predator seks memasuki RPTRA dan mengumpulkan anak-anak, warga sekitar RPTRA tentu akan mengetahui.

RPTRA Sarang Predator Seks, Ahok: Apa Anak Harus Pakai Chip?

Selain itu, RPTRA juga dilengkapi kamera CCTV. Saat ada seseorang melakukan gerak-gerik mencurigakan, petugas keamanan akan dengan cepat melakukan deteksi.

"Jadi bagaimana predator seks mau main? Dia juga bingung (mencari cara untuk tidak diketahui)," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, pembangunan RPTRA di banyak tempat di Jakarta, justru dilakukan untuk mencegah kejahatan oleh predator seks terjadi. Selama ini, kejahatan seksual banyak terjadi tanpa diketahui di rumah-rumah yang tertutup.

Dengan adanya RPTRA, Ahok mengatakan, aparat wilayah DKI mendorong sebanyak mungkin warga untuk gemar berkumpul di taman terpadu yang keasriannya terjaga. Anak-anak memiliki tempat bermain yang nyaman, sementara para ibu memiliki tempat berkumpul untuk saling berbagi, berkomunikasi, dan melakukan berbagai aktivitas.

"Filosofinya, (pembangunan RPTRA) dilakukan supaya semua anak saling berkumpul dan saling mengenal. Kalau ada apa-apa, atau ada satu anak tiba-tiba jarang bermain, bisa kebaca (ada masalah yang sedang terjadi)," ujar Ahok.

Sebelumnya, dalam konferensi pers di kantornya, Kepala Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengkritik keberadaan RPTRA-RPTRA yang ada di Jakarta. Arist mengatakan RPTRA justru mempermudah para predator seks mencari mangsa.

"Kalau dulu predator itu menciptakan suasana yang memancing banyak anak, sekarang dia tinggal nongkrong di RPTRA," ujar Arist.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya