Sebelum Hilang, Mahasiswa UI Ini Sempat Ambil Uang di ATM

Mahasiswa UI
Sumber :
  • VIVA.co.id / Muhammad Hary Fauzan (Bekasi)

VIVA.co.id - Seminggu setelah hilangnya mahasiswa jurusan Ilmu Fisika semester 1 bernama Nadil Muhammad Dzakir (20), pihak keluarga langsung bertindak.

Menyibak Hilangnya Mahasiswa UI Selama 15 Hari

Orangtua Nadil berupaya mencari anaknya itu dan kasus ini juga sudah dilaporkan ke Polsek Tambun, pada Selasa, 12 Januari 2016 lalu, atau dua hari setelah sang anak menghilang sesuai laporan Polisi Nomor: B/05/STPL-2/I/2016/Sek.Tambun.

Tak hanya itu, untuk mencari sang anak, ayah Nadil, Yasin pun sampai tidak bekerja semenjak anaknya itu menghilang, hingga kemarin dan baru hari ini bekerja. "Ayahnya waktu Nadil hilang tidak kerja dan atasannya juga yang minta untuk dia tidak perlu kerja dulu untuk mencari Nadil," kata ibu Nadil, Nurbaiti pada VIVA.co.id di rumahnya, Senin, 18 Januari 2016.

Mahasiswa UI yang Hilang Kembali ke Rumah

Baca juga:

Namun demikian, segala upaya yang telah dilakukan sang ayah itu pun tak berhasil. Padahal, setiap hari mencarinya di seluruh tempat, seperti ke kampus, ke rumah teman-teman dekatnya dan sampai mencarinya ke terminal dan emperan jalan.

Polisi Kesulitan Temukan Mahasiswa UI yang Hilang

"Sampai sekarang belum ada tanda-tanda posisi dia di mana," ujar Nurbaiti.

Kata Nurbaiti, dia berharap bisa mengetahui keberadaan anaknya melalui transaksi ATM yang dibawanya. Dia menjelaskan, sang ayah sempat mentransfer uang senilai Rp400ribu untuk mengetahui lokasi anaknya saat ini.

"ATMnya itu dibawa hanya ada saldo sekitar Rp100 ribu. Dan dia sempat gunakan dua hari sebelum pergi dengan transaksi penarikan Rp2juta dan saat malam dia pergi dia transaksi pengecekan di Sumarecon Bekasi. Namun, setelah itu, tak lagi ada transaksi," ujarnya menjelaskan.

Nurbaiti mengaku, Nadil yang memang lebih dekat dengannya itu tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya. "Tidak pernah dia pergi lama-lama baru ini saja mas. Dia anak yang pintar, rajin ibadah," katanya.

Bahkan, anaknya yang memang jarang sekali bercerita soal masalahnya atau hal yang dialaminya itu adalah anak yang sangat nurut. "Dia bicara kalau diajak saja, tapi jarang membuka omongan. Akan tetapi, kalau disuruh apapun nurut,"ucapnya.

"Saya cuma pesan kepadanya, kamu harus punya masa depan, kamu itu anak laki-laki," kata Nurbaiti sambil meneteskan air mata.

Baca juga:

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya