Polisi Kantongi Empat Bukti Kuat Tersangka Pembunuh Mirna

Sumber :
  • VIVA.co.id / Foe Peace

VIVA.co.id – Penyidikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27), wanita yang tewas usai meminum kopi di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat sepertinya akan menemui titik terang. Kepolisian mengaku sudah memiliki alat bukti kuat dan siap untuk digelar penetapan tersangka.

Hakim Geram ke Saksi di Sidang Korupsi Tol MBZ: Proyek Triliunan Gini kok Main-main

"Alat bukti sudah kuat. Dari minimal dua alat bukti yang harus dikantongi, kami bahkan sudah memiliki empat alat bukti," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna, Senin 25 Januari 2016.

Dengan dimilikinya empat alat bukti tersebut, penyidik dari Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya akan segera mengekspos perkara tersebut di kejaksaan.

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

"Nanti kalau dari hasil ekspos kejaksaan ada yang kurang lengkap kita tambahkan kemudian kita gelar lagi, tapi kalau kejaksaan sudah oke, kita baru gelar untuk penetapan tersangkanya," kata Krishna.

Krishna menyebutkan, empat alat bukti tersebut adalah keterangan saksi, keterangan ahli, dokumen serta petunjuk.

Heboh Kasus Korupsi Rp3.000 T dari Rafael Alun yang Mengalir ke 25 Artis, Begini Faktanya

"Keterangan tersangka atau terdakwa kalau di persidangan, kita abaikan. Karena nilainya pun paling lemah keterangan tersangka atau terdakwa ini," ucapnya.

Sejauh ini, guna menyelidiki kasus kematian Mirna, polisi telah memeriksa belasan saksi, baik teman Mirna, keluarga Mirna, pelayan kafe dan saksi ahli. Pemeriksaan saksi terssebut untuk melengkapi alat bukti dalam proses penyidikan dugaan adanya tindakan pidana pembunuhan.

Wayan Mirna Salihin (27) diketahui minum kopi bersama dengan dua temannya yaitu Jessica dan Hani di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Rabu 6 Januari 2016.

Usai meminum kopi es Vietnam, diketahui Mirna langsung kejang-kejang dan mengeluarkan busa. Kedua teman Mirna sempat meminta bantuan pelayan kafe untuk membawa Mirna ke klinik terdekat yang berada di area mal tersebut.

Mirna kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, setelah mendapat pertolongan pertama di klinik mal. Namun, tidak lama tiba di RS Abdi Waluyo, Mirna dinyatakan meninggal dunia.

Hasil laboratorium menjelaskan, kopi yang diminum Mirna dan lambungnya mengandung zat sianida. Untuk itu pihak kepolisian mencari siapa pelaku yang menaruh sianida dalam minuman Mirna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya